Berita Subulussalam
Banjir di Subulussalam Masih Pasang Surut, Tiga Desa di Sultan Daulat Masih Tergenang
Sabirin Charles, Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana), mengatakan hingga Rabu (20/4/2022), banjir masih menggenangi tiga desa di Sultan Daulat.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Menurutnya, beberapa ruas jalan desa seperti di kawasan Jabi-Jabi masih terendam banjir dengan kedalaman bervariasi.
Sebelumnya diberitakan Hujan deras melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya menyebabkan banjir di tiga desa dalam wilayah tersebut.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com dari Sabirin Charles, Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berada di Sultan Daulat mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras melanda kawasan itu sejak sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Dikatakan, ketiga daerah yang mulai terendam banjir ini meliputi Desa Sigrun, Jabi-Jabi dan Suka Maju atau Gelombang.
Dijelaskan, Desa Sigrun banjir mulai merendam jalan lintas Bawan sekitar 70-80 centimeter. Selain itu ada enam rumah di Desa Sigrun yang terendam kata Sabirin Charles.
Ketinggian air di dalam rumah penduduk yang terendam air banjir sudah melewati mata kaki orang dewasa.
Kemudian di Desa Jabi-Jabi yang masih bertetangga dengan Sigrun, banjir merendam badan jalan antara 20 hingga 30 centimeter.
Selanjutnyam, di Desa Jabi Jabi juga ada 16 rumah penduduk yang terendam banjir dengan kedalaman antara 5 sampai 10 centimeter.
Sedangkan di Desa Suka Maju kawasan pasar tradisional juga terendam banjir dan ada enam rumah penduduk mulai tergenang air hingga mata kaki orang dewasa.
“Sekarang hujannya sudah reda, tapi kondisi air makin meninggi. Warga sudah mulai mengemasi barang-barang mereka karena kuatir air makin membesar,” ujar Sabirin
Sabirin menambahkan selaku petugas Tagana dirinya terus memantau kondisi banjir di sana dan melaporkan ke instansi terkait.
Menurut Sabirin yang akrab disapa Charles, siangnya air yang meluap dari sungai Souraya itu juga sudah terjadi akibat kiriman dari ulu.
Kondisinya semakin parah setelah kawasan Sultan Daulat dan sekitarnya diguyur hujan deras sekitar lima jaman. (*)