Internasional
Rasmus Paludan Anti-Islam Picu Kerusuhan Besar di Swedia, Demonstrasi Terus Meluas Tanpa Terbendung
Pengacara Denmark-Swedia dan politisi sayap kanan anti-Islam, Rasmus Paludan, yang mendirikan Stram Kurs pada 2017 telah memicu kerusuhan besar dan
SERAMBINEWS.COM, STOCKHOLM - Pengacara Denmark-Swedia dan politisi sayap kanan anti-Islam, Rasmus Paludan, yang mendirikan Stram Kurs pada 2017 telah memicu kerusuhan besar dan korban terus berjatuhan.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (18/4/2022) malam, polisi Swedia mengatakan 40 orang telah terluka.
Termasuk 26 petugas polisi dan 20 kendaraan telah rusak atau hancur, serta 26 orang telah ditangkap pada hari-hari kekerasan.
Rasmus Paludan, yang telah merencanakan untuk menghadiri demonstrasi di Norrkoping pada Minggu (17/4/2022) tidak pernah tiba.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Stram Kurs pada Minggu (17/4/2022) malam, Paludan mengatakan rapat umum telah dibatalkan.
Dengan alasan polisi Swedia tidak dapat melindungi diri mereka sendiri dan dirinya.
Kontroversi dimulai pada 15 April 2022, ketika Paludan berbagi foto dengan 4.700 pengikut Instagra yang memegang sebuah buku yang tampak dibakar di sudut-sudutnya.
Judulnya berbunyi: “Al-Quran terbakar di Rinkeby.”
Baca juga: Arab Saudi Kutuk Swedia, Kelompok Ekstremis Bakar Quran dan Menghasut Kaum Muslim
Keesokan harinya, ia tampak mengajak para pengikut media sosialnya untuk meniru aksinya dengan sebuah postingan yang berbunyi: “Saatnya membakar Al-Quran.”
Meskipun masih merupakan kelompok pinggiran dalam politik Skandinavia, Stram Kurs telah memperoleh daya tarik dalam beberapa tahun terakhir.
Terutama setelah krisis pengungsi Eropa 2015.
Saat jutaan orang yang melarikan diri dari konflik dan ketidakstabilan di Timur Tengah, Afrika, dan Asia mulai berdatangan ke tanah Eropa. .
Stram Kurs dan kelompok-kelompok sayap kanan lainnya secara rutin berusaha membangkitkan permusuhan terhadap Muslim, migran ekonomi dan pengungsi.
Bahkan menyerukan deportasi massal kelompok-kelompok ini untuk, dengan kata-kata untuk melestarikan identitas etnis asli Swedia.
Paludan, yang berniat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif Swedia pada September 2022, saat ini sedang berkeliling negara untuk mendapatkan dukungan pencalonannya.
Baca juga: Rekam Jejak Rasmus Paludan, Politikus Kontroversial Swedia yang Bakar Al-Quran, Pernah Dipenjara
