Breaking News

Jurnalisme Warga

Grop Tamaddaroih dan Rateb Mensa di Bulan Puasa

KHANDURI tamaddaroih (Kenduri tanda tamat tadarus Al-Qur’an) adalah tradisi di bulan Ramadhan yang terus berkembang di Aceh hingga kini

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Grop Tamaddaroih dan Rateb Mensa di Bulan Puasa
FOR SERAMBINEWS.COM
T. A. SAKTI, Penyalin tambeh, nazam, dan hikayat, melaporkan dari Bale Tambeh, Tajung Selamat, Aceh Besar

Kehadiran saya berobat pada Abu Tabib Wen, beberapa hari menjelang bulan puasa tahun 1406 H.

Lalu, bulan puasa pun tiba.

Suatu malam yang agak larut, saya mendengar suara gemuruh dan zikir-zikir syahdu dari arah meunasah.

Jarak meunasah dengan Rumoh Teungoh tempat saya tinggal sekitar satu kilometer lebih.

Batin saya yang setahun lebih “diremukredamkan” oleh kaki patah dan upaya pengobatan, rasa-rasanya mau segera berlari menuju meunasah.

Bisikan batin itu hanya saya pendam dalam hati.

Saat itu jangankan berjalan, sekadar berdiri saja saya belum belum mampu.

Waktu telah berlalu sekitar 35 tahun sejak saya berangkat ke Yogyakarta (April 1987) untuk menyelesaikan kuliah.

Dalam menyusun laporan ini, saya bertanya kepada Cut Bang Pak Jamai, salah seorang putra Abu Tabib Wen.

Saat wawancara melalui telepon seluler, saya berada di Bale Tambeh, sedangkan Cut Bang Pak Jamal sedang di Rumoh Teungoh, tempat saya tinggal selama setahun tempo dulu.

Berikut rangkuman dari dialog kami.

Rateb Mensa dimulai sekitar jam sepuluh malam setelah shalat Tarawih.

Para peserta Rateb Mensa semuanya orang laki-laki dewasa dan pemuda.

Mereka berdiri membentuk lingkaran.

Agar semakin kompak, maka mereka saling “meulhok jaroe”( bersilangan tangan).

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved