Idul Fitri 1443 H

Tips Menikmati Makanan Bersantan Saat Lebaran Agar Tak Kena Gangguan Kesehatan, Jangan dipanaskan

Kandungan yang satu Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, khususnya pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Taufik Hidayat
Sajian Sedap
Lontong Kari 

SERAMBINEWS.COM - Di momen lebaran, orang-orang biasanya menyuguhkan aneka makanan untuk disantap saat berkumpul bersama keluarga.

Salah satu makanan yang tak bisa ketinggalan di momen ini ialah makanan yang menggunakan bahan santan kelapa.

Misalnya seperti opor, rendang, gulai, lodeh, soto betawi, dan masih banyak lagi.

Santan dalam makanan dikenal memberi sensasi rasa gurih yang khas dan membuat rasa dari makanan menjadi lebih pekat.

Sayangnya, mengonsumi makanan dengan kandungan bahan ini secara belebihan bisa memicu berbagai gangguan kesehatan. Apalagi jika mengolahanya kurang tepat.

Baca juga: Tips Menyimpan Stok Santan Agar Awet dan Tidak Mudah Basi, Perhatikan Triks Berikut Ini

Baca juga: Kumpulan 15 Resep Menu Kare, Hidangan Berkuah Santan Mulai Dari Bahan Sayur, Seafood dan Daging

Dikutip dari Medical News Today, produk makanan yang berasal dari buah kelapa yang sudah tua ini tinggi akan kalori dan lemak.

Oleh karena itu, mengonsumsi terlalu banyak santan dan makanan kaya Karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Tak hanya itu, santan juga mengandung karbohidrat terfermentasi.

Kandungan yang satu Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, khususnya pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.

Kandungan dalam santan

Sebenarnya, apa saja kandungan di dalam santan kelapa?

Melansir Kompas.com, Ahli Gizi Komunitas dr Tan Shot Yen menjelaskan, santan segar memiliki beragam nutrisi.

Baca juga: Ini Menu Spesial Lebaran Lengkap Cara Membuatnya, Ketupat Sayur Tauco hingga Opor Ayam Gurih Kelapa

Dalam tiap 100 gr santan, terdapat:

  • Energi: 122 kkal
  • Protein: 2 gr
  • Karbohidrat: 7,6 gr
  • Lemak: 10 gr

Masih berdasarkan paparan dr Tan, santan mengandung asam laureat atau asam lemak rantai sedang.

Asam ini disebut lebih cepat dimetabolisir hati daripada lemak jenuh yang ada di dalam susu full cream maupun skim.

Selain itu, asam laureat juga bisa menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengandung antioksidan, dan membantu melawan bakteri, virus, dan jamur dalam tubuh.

Hal lain, santan kaya akan vitamin B, C, dan E, magnesium, kalium, dan fosfor yang tentu dibutuhkan dan berfungsi bagi tubuh.

Terakhir, dr Tan menyebutkan, santan mampu memberi rasa kenyang yang cukup lama.

Tips aman makan santan

Kita sudah tahu bahwa santan memiliki banyak manfaat tapi juga berisiko jika dikonsumsi berlebihan.

Lantas bagaimana agar kita bisa menikmati lezatnya makanan bersantan, namun tidak mendatangkan gangguan kesehatan?

Dokter Tan menyebutkan ada sejumlah tips aman konsumsi makanan bersantan.

Baca juga: Sajian Lebaran Idul Fitri 2022, Ini Kumpulan 6 Resep Lontong, Ada Lontong Soto hingga Lontong Kari

Masih dari sumber yang sama, berikut tips amn mengonsumsi makanan bersantan sebagaimana dipaparkan oleh Dokter Tan.

1. Batasi konsumsi

Mengonsumsi bahan makanan apa pun jika dilakukan secara berlebihan akan mendatangkan efek buruk pada kesehatan, termasuk konsumsi santan kelapa.

Untuk itu, batasi konsumsinya.

"Biasakan membuat rencana menu seminggu. Tentukan harinya santan, seminggu sekali," ujar dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/4/2022), dikutip dari pemberitaanya.

Dengan demikian, konsumsi makanan bersantan berlebihan bisa kita hindari. 

2. Tidak dihangatkan berulang

Tips kedua adalah jangan hangatkan makanan bersantan hingga berulang kali.

Ada satu kepercayaan di masyarakat, makanan bersantan yang sudah dihangatkan akan memiliki cita rasa yang semakin enak.

Hal itu karena kandungan air santan akan meresap ke dalam bahan makanan yang digunakan.

Misalnya pada sayur opor. Padahal santan yang berulang kali dipanaskan atau terkena sumber panas, dalam hal ini api, akan menghilangkan kandungan antioksidannya.

"Santan menjadi problem jika dipanaskan berulang sehingga jadi minyak jenuh miskin antioksidan," sebut dia. 

3. Masak paling akhir

Jika Anda memasak masakan dengan santan, tuangkan santan terakhir sebelum masakan diangkat dari api.

Selain menyebabkan santan akan menggumpal, memasak santan dalam suhu tinggi dan waktu lama juga bisa menyebabkan hal lain.

Dikutip dari Science Alert, salah satunya adalah denaturasi protein.

Selain itu, pemanasan juga akan menyebabkan penyerapan air ke dapam granula pati, salah satu komponen utama karbohidrat dalam santan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tips Menikmati Makanan Bersantan agar Tak Ganggu Kesehatan

Seputar Idul Fitri 1443 H

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved