Berita Aceh Tamiang
Petani Khawatir Harga Sawit Terjun Bebas
Petani kelapa sawit di Aceh Tamiang khawatir harga tandan buah segar (TBS) terjun bebas menyentuh titik terendah
"Trennya sangat negatif, mudah-mudahan pemerintah memahami nasib petani," kata Mahdi.
Tidak Manusiawi
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh menilai harga tandan buah segar (TBS) yang ditetapkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tidak manusiawi.
Secara tegas, asosiasi ini meminta aparat penegak hukum turun tangan mengusut penetapan harga karena sudah melanggar Surat Edaran Ditjen Perkebunan.
"PKS terkesan mengambil keuntungan dari kebijakan Presiden dengan menetapkan harga sendiri dan ironinya sangat rendah, sangat tidak manusiawi," kata Ketua DPW Apkasindo Aceh, Sofyan Abdullah, Kamis (5/5/2022).
Sofyan menegaskan Surat Edaran Ditjen Perkebunan secara jelas meminta seluruh PKS mematuhi Permentan 01 Tahun 2018 dan Pergub Tataniaga TBS.
Salah satu poin yang dijabarkan dalam surat itu terkait larangan bagi PKS untuk menetapkan harga TBS.
"Jelas dilarang karena itu ranahnya tim provinsi.
Kenyataannya secara sepihak ada PKS yang menetapkan harga Rp 1.200," ujarnya.
Dia menambahkan secara khusus sudah membahas persoalan ini dengan Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung.
Ada beberapa poin tambahan yang dihasilkan dalam pembahasan itu, di antaranya meminta PKS tidak mengurangi pembelian TBS dari petani tidak menurunkan harga sepihak dan PKS tidak menjadikan petani sebagai alat melawan pemerintah.
"Refinery domestik itu 54 juta ton, jadi tidak ada alasan PKS mengurangi pembelian apalagi menurunkan harga.
Kalau masih ada, aparat hukum harus bertindak," tegasnya. (mad)
Baca juga: Bupati Ingatkan Perusahaan Kelapa Sawit Terkait Harga TBS Anjlok
Baca juga: Demokrat Sorot Dugaan Korupsi Sawit Terkait Pemberian Izin Ekspor CPO