Puasa Syawal
Bolehkah Puasa Syawal tapi Belum Bayar Utang Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya
Setelah umat muslim menjalankan puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri, maka ada ibadah sunah yang menyertainya, yaitu berpuasa Syawal.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Setelah umat muslim menjalankan puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri, maka ada ibadah sunah yang menyertainya, yaitu berpuasa Syawal.
Puasa Syawal lebih baik dilakukan selama enam hari berturut-turut mulai dari 2-7 Syawal (3-8 Mei 2022).
Namun, puasa Syawal juga boleh dilakukan tidak berurutan misalnya setiap hari Senin dan Kamis atau yang lainnya selama masih berada di bulan Syawal.
Sebagian ulama berpendapat, puasa Syawal juga boleh diqada pada bulan lain apabila seseorang berhalangan dan tidak bisa menjalankannya sesuai ketentuan.
Barangsiapa umat muslim yang menjalankan amalan ini, akan mendapat keutamaan bak puasa setahun penuh.
Hal tersebut sebagaimana mengacu pada hadits sahih riwayat Imam Muslim.
“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.”
Baca juga: Luar Biasa Inilah 7 Manfaat Puasa Syawal, Penyempurna Ibadah Puasa hingga Dijauhkan dari Api Neraka
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari, Ini 5 Keutamaan Puasa Syawal Menurut Sunnah, Ganjaran 10 Kali Lipat
Lantas, bolehkan puasa Syawal tapi belum bayar utang puasa Ramadan?
Melansir laman Nahdlatul Ulama, hukum puasa Syawal adalah sunah bagi mereka yang tidak memiliki tanggungan utang puasa wajib, misalnya puasa qada Ramadan atau puasa nazar.
Sementara itu, hukum menjalankan puasa Syawal bagi yang masih punya utang puasa Ramadan karena uzur (misalnya sakit, haid perjalanan jauh, atau lainnya) adalah makruh.
Adapun, bagi mereka yang tak berpuasa Ramadan karena kesengajaan, hukum menjalankan puasa Syawal menjadi haram.
Artinya, bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadan baik karena tidak sengaja maupun sengaja sebaiknya menunaikan puasa qada terlebih dahulu.
Menurut kitab Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, I: 654, mereka yang berpuasa qada Ramadan di bulan Syawal tetap memperoleh keutamaan puasa Syawal.
Niat Puasa Syawal
Berikut niat puasa Syawal yang diucapkan setelah sahur.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Bagi yang tiba-tiba ingin puasa syawal padahal tidak sahur tetap boleh asal belum makan dan minum. Berikut niatnya.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.
Tata cara puasa syawal tidak jauh berbeda dengan puasa lainnya yakni menahan haus dan lapar serta apa saja yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
3 Manfaat Luar Biasa Puasa Syawal Berdasarkan Hadis Nabi
Meskipun Ramadan sudah lewat, umat Islam dianjurkan untuk tidak melewatkan keberkahan bulan syawal berdasarkan hadis Nabi. Untuk itulah, umat Islam baiknya jangan melewatkan puasa syawal ini.
Untuk waktunya sendiri, paling utama adalah setelah lebaran hari kedua dan dilanjutkan selama 6 hari berpuasa.
Namun, jika tidak bisa dilakukan, puasa syawal boleh dilakukan dengan dicicil.
Bagaimana maksudnya Puasa Syawal Boleh Dicicil?
Diciil itu artinya, jika hari ini puasa, maka besok tidak puasa. Atau puasa dilakukan pada per 2-3 hari juga tidak masalah.
Ketentuanya adalah asalkan masih bulan Syawal. Sebisa mungkin juga dilakukan selama 6 hari.
Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal
Dikutip dari Majelis Tarjih dan Tajid PP Muhammadiyah, berikut ini merupakan 3 manfaat dan keutamaan puasa Syawal berdasarkan hadis Nabi:
Pertama, menjadi perisai dari api neraka
Hal tersebut sebagaimana dipahami dari hadis: Nabi Muhammad tentang puasa yang menjauhkakan diri dari Api neraka.
Hadis Nabi: “Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.” (HR. Bukhari an Muslim).
Kedua, malaikat selalu berselawat atas orang yang berpuasa
Hal ini berdasarkan hadis tentang selawat malaikat kepada mereka yang berpuasa. Apalagi seperti puasa Syawal yang penuh barakah.
“Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa apabila ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi shalawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy).
Ketiga, dapat menghapus dosa
Hal ini berdasarkan hadis berikut ini. “Dari Abi Qatadah, dari Nabi SAW (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi menjawab: Puasa Arafah itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Kemudian orang tadi bertanya lagi: Bagaimana tentang puasa Asyura’? Nabi SAW menjawab: Puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu.” (HR. Ahmad).
Meski puasa sunah akan menghapus dosa-dosa kita, penting untuk diperhatikan bahwa puasa sunah harus didasarkan kepada suatu komitmen untuk meninggalkan segala perbuatan maksiat, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan merefleksikan nilai-nilai puasa dalam perbuatan dan tingkah laku nyata.
Itulah tiga manfaat puasa Syawal yang baiknya jangan kita lewatkan. Wallahu a'lam.
Baca juga: Gerobak Jajajan Pedagang Kaki Lima Terbakar, 6 Orang Alami Luka Bakar
Baca juga: VIDEO - Hamil Sebelum Nikah, Aming Ungkap Rahasianya dengan Mantan Istri Evelyn Nada Anjani
Baca juga: Aksi Dua Anggota TNI Kodam Jaya Lawan 9 Begal saat Pulang Belanja, Satu Pelaku Berhasil Ditangkap
( Kompastv )