Konflik Rusia vs Ukraina
Harga Barang Meroket di Eropa, Inflasi Jerman Pecah Rekor
Harga barang konsumsi di Denmark, kawasan Baltik, dan Jerman, dilaporkan melonjak ke level tertinggi pada awal bulan ini
Harga sewa juga melonjak 34,4 persen.
“Pada bulan April, skema kompensasi otomatis untuk listrik, biaya transmisi listrik, pemanasan distrik, gas pipa dan biaya transmisi gas berakhir,” jelas Trasanov dari Badan Statistik Estonia.
Perubahan harga untuk makanan dan minuman non-alkohol, serta perubahan harga untuk transportasi, menyumbang hampir seperlima dari total kenaikan.
Harga kentang dilaporkan melonjak 134,3 persen, minyak naik 57 persen, sereal dan tepung mengalami lonjakan harga 37,7 persen.
Sementara harga produk pasta dan telur masing-masing tumbuh 36,9 persen dan 34,8 persen.
Sementara itu, ikan segar mengalami kenaikan harga sebesar 30,7 persen.
Bensin 32,5 persen dan solar 48,6 persen lebih mahal.
Inflasi di Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981 pada bulan April, didorong oleh lonjakan harga minyak, gas dan petrokimia.
Menurut Kantor Statistik Federal, harga konsumen, diselaraskan untuk membuatnya sebanding dengan data inflasi dari negara-negara Uni Eropa (HICP) lainnya.
Angkanya meningkat pada tingkat tahunan 7,8 persen di bulan April, naik dari 7,6 persen di bulan Maret.
Inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi bulan lalu.
“Harapan untuk sedikit meredanya tekanan inflasi, yang tampak nyata mengingat penurunan harga bensin, sekali lagi gagal terwujud,” kata analis bank LBBW Elmar Voelker kepada Reuters.
Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan, Jerman memperkirakan tingkat inflasi 6,1 persen tahun ini dan 2,8 persen pada 2023, karena dampak harga energi.
Hantam Balik AS
Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilansir Express.co.uk menunjukkan 53 persen orang Amerika percaya sanksi ke Rusia lebih merugikan AS daripada Rusia.
