Berita Banda Aceh

Tanggapi Polemik PMI Banda Aceh Kirim Darah ke Tanggerang,Ini Kata Jubir Pemerintah Aceh

"Untuk menghindari polemik dan fitnah, penting dilakukan pengusutan oleh pihak aparat penegak hukum (APH) ,demi terpenuhi keadilan bagi kemanusiaan...

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Jubir Pemerintah Aceh, Muhammad MTA. 

"Untuk menghindari polemik dan fitnah, penting dilakukan pengusutan oleh pihak aparat penegak hukum (APH) ,demi terpenuhi keadilan bagi kemanusiaan yang sedang dijalankan oleh PMI," kata MTA.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh menanggapi polemik pengiriman atau droping 2 ribu kantong darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh ke Tangerang.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammat MTA kepada Serambinews.com, Kamis (12/5/2022) mengaku memang selama ini kebutuhan darah di Aceh selalu terpenuhi bahkan surplus.

Hal ini tidak terlepas dari adanya kerja sama Pemerintah Aceh dengan PMI, melalui kegiatan aksi donor darah rutin yang dilakukan masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Aceh.

Namun jika kemudian surplus darah ini dipergunakan secara tidak benar, maka MTA berharap aparat penegak hukum untuk dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait ini.

"Untuk menghindari polemik dan fitnah, penting dilakukan pengusutan oleh pihak aparat penegak hukum (APH) ,demi terpenuhi keadilan bagi kemanusiaan yang sedang dijalankan oleh PMI," kata MTA.

MTA mengnyatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada praktik pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh oknum internal PMI dalam hal pengiriman darah Aceh ke luar.

Baca juga: Stok Darah di PMI Banda Aceh Kosong Gegara Dikirim ke Tangerang, Dedi Sumantri: Hal yang Lumrah 

"Pelanggaran prosedur ini kemudian disinyalir ada permainan atau praktik culas, dalam hal pengiriman stok darah Aceh ke luar daerah," ungkap dia.

Pada dasaranya, jelas MTA, Pemerintah Aceh tidak mempermasalahkan pengiriman darah ke luar daerah karena darah memang untuk kemanusiaan, dan tentu jika memang secara prosedur dan kebutuhan Aceh sudah terpenuhi.

"Saling tuding pengurus PMI di media massa, ini memperlihatkan ada sesuatu yang tidak benar yamg sedang terjadi dalam hal pengelolaan darah Aceh, terutama sumbangan donor darah ASN Pemerintah Aceh," ungkap MTA.

Sebelumnya diberitakan, PMI Banda Aceh dilaporkan mengirim atau droping darah yang dikumpulkan dari donor masyarakat sebanyak 2 ribu kantong ke Tangerang.

Padahal, stok darah yang ada di PMI dalam beberapa hari terakhir ini sedang kosong dan belum mampu memenuhi sepenuhnya kebutuhan darah bagi masyarakat.

Adanya pengiriman darah ke Tangerang itu diungkapkan Sekretaris PMI Banda Aceh, Syukran Aldiansyah, kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Terkuak Penyebab Stok Darah di PMI Banda Aceh Kosong Ternyata Dikirim ke Tangerang, Begini Faktanya

Turut mendampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Sosial & Unit Donor Darah (Yankessos & UDD) dr Natalina, Wakil Ketua PMI Banda Aceh Didi Agustinus, dan Wakil Sekretaris PMI, M Pasya, serta Bendaraha Umum, Munzir.

Sedangkan Ketua PMI Banda Aceh, Dedi Sumantri saat dikonfirmasi tak membantah perihal adanya pengiriman darah ke Tangerang.

Namun dia menegaskan, bahwa pengiriman itu dilakukan di saat stok darah di PMI Banda Aceh sedang berlebih.

Dedi menyebut, pengiriman darah oleh Unit Kerja PMI Banda Aceh ke Tangerang dilakukan pada Bulan Januari dan Februari 2022, ketika stok darah sedang banyak.

Pengiriman itu juga merupakan hal yang lumrah.

"Ini sering dilakukan sesama UDD PMI. Dulu kita juga sering dibantu oleh luar, tapi kondisi saat ini ada yang ingin memanfaatkan isu ini, karena saya kan masih baru jadi Ketua PMI," ungkap Dedi yang dihubungi Serambinews.com tadi malam.

Dia menjelaskan bahwa pengiriman darah itu sudah dibahas dengan Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah dan sudah clear.

"Karena ada permintaan dan kita ada stok berlebih, makanya kita kirim," sebut Dedi.

Terkait tidak dilibatkan pengurus PMI Banda Aceh lainnya dalam hal pengiriman darah, hal itu tegas dibantah Dedi.

"Kami membantah kalau dikatakan tidak dilibatkan pengurus PMI dalam proses pengiriman darah ini. Karena, bagaimanapun Kepala UDD itu ada sendiri dan memiliki SOP-nya sendiri," jelasnya.

"Bagaimana permintaan itu bisa dilakukan dan dikirim ke Tangerang kalau tidak ada persetujuan dari Kepala UDD? Logikanya begitu," pungkas Dedi. (*)

Baca juga: Stok Darah di PMI Banda Aceh Kosong, Pengurus Ungkap Ada Pengiriman ke Tangerang

 

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved