Berita Banda Aceh
MTA: Selidiki Kasus Pengiriman Darah ke Tangerang, PMI Bantah Jual Darah
Pemerintah Aceh menanggapi polemik pengiriman (droping) darah 2.000 kantong oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh ke Tangerang
Saya di sini tegaskan bahwa kami tidak pernah menjual darah," tegas Dedi.
Ia juga menyebutkan, klaim dan pernyataan beberapa orang tersebut tidak benar.
Menurutnya, PMI bekerja sesuai pedoman organisasi dan SOP yang sudah ditetapkan.
Seperti diberitakan kemarin, PMI Banda Aceh dilaporkan mengirim (droping) darah yang dikumpulkan dari donor masyarakat sebanyak 2 ribu kantong ke Tangerang.
Padahal, stok darah di PMI dalam beberapa hari terakhir sedang kosong dan belum mampu memenuhi sepenuhnya kebutuhan darah bagi masyarakat.
Adanya pengiriman darah ke Tangerang itu diungkapkan Sekretaris PMI Banda Aceh, Syukran Aldiansyah, kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).
Turut mendampingi Kabid Pelayanan Kesehatan, Sosial dan Unit Donor Darah (Yankessos dan UDD), dr Natalina, Wakil Ketua PMI Banda Aceh, Didi Agustinus, Wakil Sekretaris PMI, M Pasya, dan Bendaraha Umum, Munzir.
Sedangkan Ketua PMI Banda Aceh, Dedi Sumardi SKM, saat dikonfirmasi tak membantah perihal adanya pengiriman darah ke Tangerang.
Namun, dia menegaskan bahwa pengiriman itu dilakukan pada saat stok darah di PMI Banda Aceh sedang berlebih.
Dedi menyebut, pengiriman darah oleh Unit Kerja PMI Banda Aceh ke Tangerang dilakukan pada Januari dan Februari 2022, ketika stok darah sedang banyak.
Menurutnya, pengiriman itu juga merupakan hal yang lumrah.
"Ini sering dilakukan sesama UDD PMI.
Dulu kita juga sering dibantu oleh luar, tapi kondisi sekarang ada yang ingin memanfaatkan isu ini, karena saya kan masih baru jadi Ketua PMI," ungkap Dedi yang dihubungi Serambi, Rabu (11/5/2022) malam.
Dia menjelaskan, pengiriman darah itu sudah dibahas dengan Sekda Aceh, Taqwallah, dan sudah clear.
"Karena ada permintaan dan kita ada stok berlebih, makanya kita kirim," sebut Dedi.