Konflik Rusia vs Ukraina
Jauh-jauh dari Inggris Berniat Bantu Warga Ukraina, Pria Ini Merasa Dibohongi Media Barat
Andrew mengaku, awalnya ia pergi menjadi relawan ke Ukraina untuk mengobati para warga sipil bukan untuk berperang.
Penulis: anung aulia malik
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria asal Plymouth, Inggris bernama Andrew (35) merasa telah dimanipulasi agar membantu tentara Ukraina di garis depan memerangi pasukan militer Rusia.
Andrew mengaku, awalnya ia pergi menjadi relawan ke Ukraina untuk mengobati para warga sipil bukan untuk berperang.
Meskipun sempat bergabung dengan pasukan militer Inggris, Andrew sendiri tidak memiliki pengalaman langsung bertarung di medan perang.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, selama di Inggris, Andrew bekerja sebagai kuli proyek.
Ia pergi meninggalkan istri, anak, dan pekerjaannya karena berniat membantu warga sipil di Ukraina.
"Saya tidak di sana untuk berperang, jadi saya menyerah," ungkap Andrew saat diwawancarai rt.
Andrew bercerita awalnya ia melihat berita tentang konflik antara Ukraina dan Rusia pada bulan Maret dan terpanggil untuk datang membantu karena ada kesan pemerintah Ukraina meminta tolong kepada orang-orang.
Selama di Ukraina, Andrew beberapa kali sempat bertugas untuk membantu pengungsi.
Namun pada akhirnya ia diminta untuk bertarung di garis depan bersama tentara sukarelawan dari negara-negara lain.
"Saya merasa sedih," ujar Andrew.
"Saya merasa saya telah dibohongi," katanya.
Andrew mengaku ia merasa ditipu oleh media-media barat yang memberitakan konflik di Ukraina.
Bahkan Andrew tak menampik karena beredarnya berita banyak orang berdatangan ingin membantu di Ukraina, dirinya sempat mengira perjalanan ke Ukraina akan berlangsung mudah.
Setelah tiba di Ukraina, Andrew sempat ditempatkan di beberapa tempat di dalam bangunan karena alasan keamanan.