Konflik Rusia vs Ukraina
Jauh-jauh dari Inggris Berniat Bantu Warga Ukraina, Pria Ini Merasa Dibohongi Media Barat
Andrew mengaku, awalnya ia pergi menjadi relawan ke Ukraina untuk mengobati para warga sipil bukan untuk berperang.
Terkait niat kedua negara tetangganya itu, Putin mengatakan Rusia tidak memiliki masalah dengan Finlandia dan Swedia.
Padahal sebelumnya Rusia menentang keras bergabungnya dua negara itu ke NATO, bahkan sempat mengancam dengan nuklir.
"Jadi dalam hal ini tidak ada ancaman langsung ke Rusia dari ekspansi untuk memasukkan negara-negara ini," kata Putin.
Komentar itu tampaknya menandai perubahan besar dalam retorika, setelah bertahun-tahun menyebut perluasan NATO sebagai ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Namun dia mengatakan bahwa perluasan infrastruktur militer di wilayah mereka akan menuntut reaksi dari Moskow.
Di sisi lain, raksasa makanan cepat saji Amerika McDonald's akan keluar dari pasar Rusia, Senin (16/5/2022).
McDonald's mengaku akan menjual bisnisnya yang berjumlah 850 gerai di negara yang semakin terisolasi itu.
Sementara itu, pemerintah kota Moskow akan mengambil alih sebuah pabrik milik pembuat mobil Perancis Renault.
Rencananya, pemerintah akan menggunakannya untuk menghidupkan kembali Moskvitch era Soviet dalam nasionalisasi besar pertama perusahaan asing di Rusia selama perang di Ukraina. (TribunWow.com/Anung/Via)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Niat Bantu Warga Ukraina, Pria Inggris Merasa Dibohongi Media Barat: Saya ke Sana Bukan untuk Perang
Baca juga: Pasukan Azov Ukraina Menyerah ke Rusia, Dulu Pernah Pamer Pencapaian Bunuh Ribuan Musuh
Baca juga: Keroyok Remaja 17 Tahun hingga Babak Belur, 5 Anggota Polisi Polres Manokwari Ditahan
Baca juga: Swedia dan Finlandia Tolak Permintaan Erdogan Untuk Ekstradisi Teroris