Internasional

Iran Perang Melawan Jaringan Penyelundupan Minyak, Kapal Tanker Asing dan Awak Ditahan

Pasukan Iran menyita sebuah kapal tanker asing yang berusaha menyelundupkan bahan bakar ke luar negeri dan menahan awak kapal

Editor: M Nur Pakar
AFP
Sejumlah kapal tanker asing di perairan Teluk. 

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Pasukan Iran menyita sebuah kapal tanker asing yang berusaha menyelundupkan bahan bakar ke luar negeri dan menahan awak kapal

Kantor berita negara IRNA, Rabu (18/5/20220 melaporkan Iran, memiliki beberapa harga bahan bakar termurah di dunia karena mendapat subsidi yang besar dan penurunan nilai mata uang nasional.

Iran telah memerangi penyelundupan bahan bakar yang merajalela melalui darat ke negara-negara tetangga dan melalui laut ke negara-negara Teluk Arab.

Kapal itu, yang membawa lebih dari 550.000 liter bahan bakar selundupan, disita di perairan Teluk dan dikawal ke pelabuhan di provinsi selatan Hormozgan.

Di mana kapal itu diserahkan kepada otoritas kehakiman untuk diselidiki.

“Kami dapat mengidentifikasi dan menahan sebuah kapal yang membawa bahan bakar selundupan yang dimaksudkan untuk mengangkut pengiriman bahan bakar selundupan skala besar ke timur Pulau Maru,” kata kepala penjaga perbatasan Provinsi Hossein Dehaki.

Baca juga: VIDEO - Bawa Muatan CPO Ilegal, TNI AL Amankan 2 Kapal Tanker di Selat Malaka

Beberapa kapal dalam beberapa bulan terakhir telah ditahan karena menyelundupkan bahan bakar di Teluk oleh otoritas Iran.

Sebelumnya, Iran menyita sebuah kapal dan menangkap 12 warga Filipina saat kapal itu merusak jaringan penyelundupan bahan bakar di Selat Hormuz pada September 2019 lalu.

“Sebuah kapal tunda asing disita bersama 283.900 liter bensin senilai $20,2 juta,” kata Kepala Penjaga Pantai di Provinsi selatan Hormozgan.

"Dua belas warga negara Filipina ditangkap dan pejabat peradilan yang relevan mengambil tindakan hukum yang diperlukan," kata Mayor Hossein Dehaki.

Dehaki mengatakan kelompok itu dicurigai mengoperasikan jaringan penyelundupan bahan bakar dan pengiriman yang disita telah dicegat di dekat daerah Sirik di Selat Hormuz.

Penyitaan itu terjadi di tengah ketegangan di Teluk setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Baca juga: Greenpeace Cegat Kapal Tanker Pertamina Angkut Minyak Rusia di Perairan Denmark

Eskalasi telah melihat kapal-kapal diserang secara misterius, pesawat tak berawak jatuh dan kapal tanker minyak disita di Selat Hormuz, sebuah chokepoint untuk sepertiga minyak lintas laut dunia.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menahan sebuah "kapal tanker asing" di perairan Teluk pada 14 Juli 2019 karena diduga menyelundupkan bahan bakar selundupan.

“Dengan kapasitas dua juta liter dan 12 awak asing di dalamnya, kapal sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bahan bakar selundupan yang diterima dari kapal Iran ke kapal asing,” kata Garda saat itu.

Layanan pelacakan maritim TankerTrackers melaporkan MT Riah berbendera Panama, yang digunakan di selat untuk mengisi bahan bakar kapal lain telah menyeberang ke perairan Iran.

Pada saat itu sistem identifikasi otomatisnya berhenti mengirimkan sinyal.

Baca juga: Kapal Tanker Rusia Matikan Sistem Pelacakan, Berupaya Hindari Sanksi AS dan Uni Eropa

Dalam penyitaan paling terkenal, Pengawal menyita kapal tanker Stena Impero berbendera Inggris di Selat Hormuz pada 19 Juli 2019 karena melanggar aturan maritim internasional.

Iran juga menangkap kapal lain pada 31 Juli 2019 dengan tujuh awak asing di dalamnya karena penyelundupan bahan bakar dari negaranya/(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved