Berita Aceh Barat Daya
Kampung Blangkandis Kumpulkan Peternak Sapi, Mulai Menyerang Kerbau
Pemerintah Kampung Blangkandis, Aceh Tamiang mengumpulkan peternak sapi sebagai antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus, dikutip dari Portal Kabupaten Bogor.
Penyebab PMK yaitu Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
Masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit).
Adapun jenis hewan yang rentan tertular yaitu sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba, dan babi.
Adapun cara penularan PMK yakni kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit).
Lalu, Vektor hidup (terbawa manusia, dll).
Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll), dan terakhir tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).
Penyakit Mulut dan Kuku (PKM) yang menjangkit ternak kaki empat mulai menyerang kerbau di Aceh Tamiang.
Berdasarkan data yang dirilis Humas Setdakab Aceh Tamiang, terdapat tiga ekor kerbau yang mati pada Senin (16/5/2022) kemarin.
Ketiga kasus kematian ini seluruhnya terjadi di Kecamatan Kejuruanmuda.
Secara keseluruhan kasus PMK di Aceh Tamiang mengalami lonjakan drastis.
Terhitung hingga Selasa (17/5/2022) malam, kasus ini telah menyerang 4.702 ekor sapi.
Lonjakan kasus ini diklaim diimbangi dengan angka kesembuhan yang juga bertambah.
Sejauh ini sudah 1.109 ekor sapi yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah sapi sakit tersisa 3.593.
Sementara kasus kematian masih 13 ekor. (mad/tribunnews.com)
Baca juga: Satu Ekor Sapi di Tripe Jaya Galus Diduga Terinfeksi PMK, Satgas Langsung Lakukan Isolasi
Baca juga: 88 Ekor Sapi Terindikasi PMK, Disbunnak dan Keswan Aceh Utara Sosialisasi Penutupan Pasar Hewan