Opini

Gowes Pakaian Ketat Permainkan Syariat

Gowes sebenarnya sudah lama menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Aceh khususnya yang notabene telah lama menerapkan syariat Islam

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Gowes Pakaian Ketat Permainkan Syariat
FOR SERAMBINEWS.COM
Deni Mulyadi S HI MA, Dosen Dayah Mahasiswa STIS Ummul Ayman Pidie Jaya, Mahasiswa Doktoral UIN Ar-Raniry dan Pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh

Tidak ada yang salah dengan hobi, apalagi hobi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Carilah kegiatan yang tidak menjatuhkan diri dalam kelalaian meninggalkan perintah Allah.

Semakin hari semakin banyak kita menyaksikan warga yang mulai melakukan gowes di waktu senggangnya.

Pesepeda yang semakin mudah kita temui di jalanan, bahkan ada yang membuat komunitas khusus untuk menyalurkan hobi ini.

Bersepeda selain sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan juga menjadi salah satu olahraga yang banyak memberikan manfaat bagi tubuh manusia terutama untuk kesehatan jantung.

Namun, melihat fenomena sekarang, bersepeda bukan sepenuhnya dilakukan untuk benar- benar berolahraga, namun telah menjadi tren yang hanya ingin terlihat keren dan bergaya.

Seperti halnya pelanggaran yang dilakukan beberapa oknum beberapa hari ini dianggap sangat mencoreng nama baik Nanggroe Serambi Makkah kita tercinta ini, bersepeda dengan menggunakan pakaian ketat bahkan ada yang tanpa berjilbab dan kaum laki-laki pula mempertontonkan auratnya dengan menggunakan celana pendek sungguh bukanlah budaya kita rakyat Aceh.

Sebagian dari kita telah terlena dan larut dalam budaya “ngikut”.

Mengikuti budaya gowes boleh-boleh saja, namun juga tidak berarti harus diikuti semuanya.

Apalagi cara berpakaian seorang perempuan yang sangat jelas sekali aturannya dalam agama Islam, bahkan ada ancaman tersendiri bagi yang tidak mau menutup aurat seperti dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya, yaitu orang-orang yang menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain, dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, dan (yang berjalan) berlenggak lenggok.

Kepalanya bergoyanggoyang bak punuk unta.

Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya.

Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian” (HR.Muslim).

Na’udzubillah, semoga kita dijauhkan dari golongan yang disebutkan ciricirinya oleh Rasulullah tersebut.

Sangat disayangkan perempuan- perempuan muslimah yang masih suka berpakaian tipis dan seksi untuk dipertontonkan bagi orang banyak yang sama sekali tidak bermanfaat kecuali hanya menjadi zina mata bagi kaum laki-laki yang melihatnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved