Fenomena Alam

Studi Terbaru Mengungkap Fenomena Alam Aurora Mengeluarkan Suara

Tak ada yang menyangka fenomena alam aurora yang sangat indah ternyata mengeluarkan suara. Bagi Anda yang mungkin belum tahu....

Editor: Eddy Fitriadi

SERAMBINEWS.COM -  Studi terbaru mengungkapkan bahwa fenomena alam ternyata mengeluarkan suara.

Suara tersebut mirip seperti retakan es di kutub.

Tak ada yang menyangka fenomena alam aurora yang sangat indah ternyata mengeluarkan suara

Bagi Anda yang mungkin belum tahu, aurora atau juga disebut cahaya kutub adalah fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer dari sebuah planet.

Umumnya fenomena alam aurora ini merupakan akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).

Fenomena alam aurora di Bumi hanya bisa dinikmati di negara yang jauh dari garis khatulistiwa, Selandia Baru merupakan salah satu negara yang fenomena alam auroranya bagus untuk dilihat.

Berbicara tentang aurora, studi terbaru mengungkapkan bahwa fenomena alam ini ternyata mengeluarkan suara. Studi yang dilakukan oleh Unto K. Laine dari Universitas Aalto di Finlandia membuktikan seperti apa suara dari aurora

Dikutip dari Earthsky (24/5/2022), seorang acustic engineer di Finlandia ini telah membuat rekaman suara aurora yang terdengar seperti letupan dan retakan. Bahkan, suara tersebut terdengar meskipun tanpa cahaya indah yang menari-nari pada malam hari ini tidak terlihat.

Laine merekam selama empat jam suara selama periode aktivitas geomagnetik moderat di luar kota Fiskars di Finlandia pada 25-26 Januari 2022 lalu.

Setelah melakukan rekaman tersebut, Laine mempresentasikan makalahnya dengan temuannya pada 11 Mei 2022 melalui gelaran Euroregio/BNAM Joint Accoustic Conference di Aalborg, Denmark.

Selama aktivitas geomagnetik moderat pada malam Januari, cahaya utara tidak muncul, namun Laine merekam ratusan kandidat suara aurora

Suara-suara itu terdengar dengan profil suhu yang cocok dengan teori Laine sebelumnya tentang bagaimana suara aurora ini terbentuk.

Pada tahun 2016 lalu, ia menerbitkan sebuah makalah yang menghubungkan aurora dengan suara retak dan letupan. Teorinya berbunyi bahwa suara aurora dihasilkan pelepasan listrik melintasi lapisan pembalikan suhu sekitar 70 meter di atas tanah.

Laine juga membandingkan rekaman dengan pengukuran geomagnetik dari Institut Meteorologi Finlandia dalam waktu yang sama dan menemukan korelasi yang kuat.

60 kandidat suara terbaik semuanya terkait dengan perubahan di bidang geomagnertik. Analisis statistik menunjukkan hubungan sebab akibat antara fluktuasi geomagnetik dan suara aurora.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved