Berita Banda Aceh

Ternak Sakit Tak Bisa untuk Kurban, Kasus PMK Terus Bertambah

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, mengingatkan masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah kurban

Editor: bakri
SERAMBI/HARI TEGUH PATRIA/DOK
Tgk H Faisal Ali 

"Insya Allah, MPU Aceh juga akan mengkaji masalah PMK yang menjangkit pada hewan dalam beberapa hari ke depan," tutup Tgk Faisal Ali yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh.

Seperti diketahui, PMK merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti dunia.

Namun, di Indonesia sudah hilang sejak tahun 1990 silam.

Tiba-tiba, pada awal Mei 2022 penyakit ini muncul lagi di Tanah Air.

Dua provinsi di Indonesia yang kembali ditemukan kasus PMK adalah Jawa Timur dan Aceh.

Adapun ciri-ciri hewan ternak terjangkit PMK antara lain demam tinggi (39-41°C), keluar lendir berlebihan dari mulut serta berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut serta lidah, hewan ternak mengalami pincang, luka pada kaki, kukunya terlepas, nafsu makan rendah, lemas, gemetar, pernapasan cepat, semakin kurus, dan produksi susu menurun.

Jumlah ternak di Aceh yang sakit dengan gejala terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus bertambah.

Penambahan kasus itu antara lain terjadi di Bireuen, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Gayo Lues.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Bireuen, drh Liza Rozana, melalui Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran, Safrizal SP, kepada Serambi, Selasa (24/5/2022), mengatakan, berdasarkan laporan tim Puskeswan dari masing-masing kecamatan, jumlah ternak yang sakit dengan dugaan terjangkit PMK pada Jumat (20/5/2022) sebanyak 409 ekor dan yang sembuh 34 ekor.

Sementara data terbaru pada Senin (23/5/2022), jumlah ternak yang sakit dengan gejala PMK sudah mencapai 571 ekor atau bertambah 126 ekor dari sebelumnya.

Demikian juga yang sembuh bertambah dari 34 ekor menjadi 43 ekor.

“Kalau yang mati tidak ada penambahan, masih tetap dua ekor,” katanya.

Menurutnya, peternak bersama tim kesehatan hewan terus berusaha melakukan pencegahan dengan

memberi vitamin dan antibiotik kepada ternak serta penyemprotan desinfektan pada kandangnya.

Penyemprotan desinfektan itu untuk menjaga kebersihan kandang dan mencegah penyebaran virus PMK.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved