Berita Aceh Utara
Ternak di Aceh Utara Positif PMK
Hasil pengujian sampel lima ternak di Aceh Utara oleh petugas Balai Veteriner Medan Kementerian Pertanian RI ternyata positif mengalami Penyakit Mulut
LHOKSUKON – Hasil pengujian sampel lima ternak di Aceh Utara oleh petugas Balai Veteriner Medan Kementerian Pertanian RI ternyata positif mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang disebabkan virus.
Kepastian itu diperoleh setelah Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara menerima hasil uji lab sampel itu pada Rabu, 25 Mei 2022.
Seperti diketahui, pada 15 Mei 2022 lalu, Petugas Balai Veteriner Medan Kementan RI mengambil sampel terhadap lima sapi jantan dan betina milik dua peternak.
Keduanya, Ismail, warga Gampong Alue Jamok, Kecamatan Baktiya, dan Mukhtar, warga Gampong Cempeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Karena ternak lain juga mengalami kendala yang sama dengan lima ternak yang diuji sampel tersebut.
Sehingga, diyakini ternak yang lainnya juga positif PMK.
Penyakit tersebut mulai ditemukan di Aceh Utara pada 11 Mei 2022 di Gampong Langkahan, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Saat itu, petugas Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat (Kesmavet) Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan (Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara mendapat laporan dari masyarakat.
Gejalanya luka di mulut dan kaki (kuku hampir lepas), tidak bisa makan, dan kondisi sangat lemah.
Baca juga: Cegah PMK, Disnak dan Keswan Bireuen Turun ke Jangka
Baca juga: Ratusan Ekor Sapi dan Kerbau Diduga Terinfeksi PMK, Aceh Barat Kirim 11 Sampel ke Medan
“Uji sampel di Lab Balai Veteriner Medan sudah kita terima kemarin dengan hasil positif,” ujar Kepala Disbunnak dan Keswan Aceh Utara, Lilis Indriansyah MP melalui Sekretaris, Drh Muzakir kepada Serambi, Kamis (26/5/2022).
Karena penyakit yang dialami ternak lain khas seperti pada ternak yang diambil sampel, sehingga dikategorikan yang lainnya juga positif.
Disebutkan, jumlah ternak di Aceh Utara yang terserang PMK tersebut hingga Kamis (25/5/2022) sudah mencapai 794 ekor yang tersebar dalam 22 dari 27 kecamatan di Aceh Utara.
Dari jumlah itu, 600 ekor diantaranya adalah sapi, kemudian sisanya adalah kerbau 194 ekor yang tersebar dalam empat kecamatan di Aceh Utara.
Jumlah terbanyak sapi terserang PMK sekarang ini di Kecamatan Cot Girek yaitu 171 ternak, Tanah Jambo Aye 139 ekor, Lhoksukon 87 ternak, dan Kuta Makmur 86 ternak.
“Untuk kerbau terbanyak terserang PMK saat ini juga di Kecamatan Cot Girek.
Karena, di kawasan itu memiliki banyak kelompok ternak,” pungkas Muzakir.
Sekretaris Disbunnak dan Keswan Aceh Utara, Drh Muzakir kepada Serambi juga menyebutkan, dari 794 ekor ternak yang terserang PMK, sekitar 48 ekor sekarang sudah sembuh setelah diobati.
“Termasuk ternak yang positif, di Kecamatan Baktiya dan Tanah Jambo Aye, sekarang sudah sembuh setelah diobati,” ujar Muzakir.
Bahkan sampai sekarang, kata Muzakir, belum ada ternak mati karena penyakit tersebut.
Untuk penanganan terhadap ternak yang sudah mulai sembuh dari PMK, harus diberikan pakan yang lembut dan harus menjaga kondisinya.
“Kalau ternak tersebut sudah bisa makan kembali, itu sudah mulai sembuh.
Karena, biasanya ternak mati jika tidak bisa makan,” ungkap Muzakir. (jaf)
Baca juga: 1.395 Sapi di Langsa Terpapar PMK, 54 di Antaranya Juga Terkena LSD, Begini Gejalanya, Vaksin Habis
Baca juga: 1.321 Sapi di Langsa Positif PMK, Sampel Diuji di Laboratorium Balai Veteriner Medan juga Positif