Opini
Singapura, UAS dan Dai Akhir Zaman
Pengakuan UAS sendiri dan diberitakan oleh banyak media, UAS setiba di bandara Singapura dikurung dalam “sel” sempit oleh pihak imigrasi
Oleh sebab itu, tidak heran apabila hari ini kita mendengar Singapura mendeportasi UAS.
Mereka adalah pelindung koruptor yang berdiri di samping Israel sehingga tokoh-tokoh Islam yang kontra dengan sikap mereka itu akan dimusuhi.
Maka tidaklah heran jika Singapura melalui Duta Besarnya sebagaimana diberitakan Serambinews.
com (24/5) juga menolak untuk meminta maaf atas tindakan kejinya ini.
Padahal, negara kita Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga telah mengirim nota diplomatik meminta alasan Singapura dalam kasus UAS ini.
Dai akhir zaman Setelah dideportasi Singapura yang merupakan sarang koruptor-koruptor kelas kakap, UAS disambut umat Islam Indonesia dengan gegap gempita.
Lautan manusia menghadiri Tabligh Akbar-nya di berbagai tempat di Madura, Jawa Timur.
Foto-foto yang dishare UAS di akun Facebook dan Instagramnya menunjukkan adanya lautan manusia yang mendengar tausiah UAS.
Diyakini, ke depan lautan manusia akan kembali memenuhi dimana pun tempat lainnya tempat dimana UAS akan memberi ceramah.
Padahal sebelumnya kita ketahu bahwa pamor UAS "sempat menurun".
Inilah mungkin cara Allah menunjukkan kepada kita sang dai lurus di akhir zaman yang perlu selalu menjadi panutan umat.
Sebagai dai yang lurus, ia akan selalu dibenci kafirun dan orang-orang munafik.
Kita bisa melihat sendiri, bagaimana di negara kita juga terdapat segelintir orang yang justru membela Singapura dalam kasus ini.
Itu sebenarnya tidak aneh.
Alquran sejak di awal surah al-Baqarah sudah memberikan penjelasan bahwa akan selalu ada orangorang yang mengaku Islam tapi lebih pro kepada orang kafir ketimbang kepada Islam atau umat Islam sendiri.