Berita Kutaraja
Wow! Sungai Tamiang Potensial Dibangun PLTA Berkapasitas 500 MW, Wastika Karya Gelontorkan Rp 30 T
Sungai tersebut adalah Sungai Tamiang yang alirannya melintasi sejumlah kabupaten di Aceh.
Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ternyata cukup banyak di Aceh.
Selain PLTA Peusangan yang kini masih dalam tahap pembangunan konstruksinya di hulu Sungai Peusangan, ternyata ada sungai lain di Aceh yang juga berpotensi dibangun PLTA.
Sungai tersebut adalah Sungai Tamiang yang alirannya melintasi sejumlah kabupaten di Aceh.
Potensialnya Sungai Tamiang sebagai lokasi pembangunan PLTA terungkap dalam pertemuan Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah dengan manajemen PT Wastika Karya, Sabtu (4/6/2022).
Pada pertemuan itu, Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT menyatakan Pemerintah Aceh mendukung PT Waskita Karya untuk membangun PLTA di Aceh dengan nilai investasi Rp 30 triliun.
Ia mengatakan, Pemerintah Aceh siap membantu segala bentuk investasi yang muaranya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: PT PLN Unit Pelaksana Proyek PLTA Peusangan Salurkan CSR Senilai Rp 500 Juta
"Sebagai perusahaan negara, saya berharap investasi ini bisa serius dikerjakan," kata Nova saat menerima kunjungan manajemen PT Waskita Karya di Pendopo Gubernur, Sabtu (4/5/2022).
Berdasarkan studi potensi PT Waskita Karya, tiga kawasan di aliran Sungai Tamiang memiliki potensi untuk dibangun bendungan yang nantinya menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.
Ketiga kawasan tersebut yaitu Desa Lesten di Gayo Lues, Desa Batu Sumbang di Aceh Timur, dan Desa Pasir Putih di Bener Meriah.
Bendungan yang akan dibangun di ketiga kawasan tersebut berpotensi menghasilkan pembangkit listrik sebesar 503 megawatt (MW).
Gubernur Aceh berharap, investasi pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan tersebut serius dikerjakan oleh PT Waskita Karya.
Menurutnya, setiap pembangunan pasti mengalami kendala dan tantangan. Namun itu semua dapat diatasi bila pihak perusahaan serius dan komit dengan rencana investasinya.
Baca juga: Wacana Taman Bambu di Sungai Tamiang
"Selain itu, terkait lingkungan saya yakin dengan teknologi terbaru saat ini, pembangunan akan ramah lingkungan," urai Nova.
Nova juga meyakini, hadirnya tiga kawasan pembangkit listrik tersebut menjadi keseimbangan baru yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar.
Ia yakin pembangunan tersebut akan membawa banyak manfaat baik bagi masyarakat Aceh.
Sebelumnya, Direktur Operasional III PT Waskita Karya, Gunadi mengatakan, saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Inalum untuk membangun smelter di kawasan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Pengoperasian smelter tersebut membutuhkan suplai listrik sebesar 900 sampai 1.000 MW.
"900 megawatt ini tidak bisa dihasilkan oleh satu bendungan pembangkit listrik saja. Berdasarkan studi kami, ada sungai di Aceh yang memenuhi kriteria, yaitu Sungai Tamiang," kata Gunadi.
Baca juga: UPDATE Warga Datangi DPRK Aceh Tengah, Tuntut Ganti rugi Lahan Proyek PLTA Peusangan
Gunadi melanjutkan, pihaknya nanti akan membangun bendungan untuk pembangkit listrik di tiga kawasan aliran sungai Tamiang tersebut.
Ketiga kawasan tersebut masuk dalam Kabupaten Aceh Timur, Gayo Lues dan Bener Meriah.
Diperkirakan pembangkit listrik di ketiga kawasan tersebut bila selesai dibangun nantinya berpotensi menghasilkan 500 megawatt.
Gunadi mengatakan, nilai investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air tersebut bernilai sekitar Rp 30 triliun.
"Setelah memenuhi berbagai tahapan perizinan dan studi, paling cepat konstruksinya bisa dimulai di tahun 2024," ujar Gunadi.
Gunadi menyebutkan, sejumlah manfaat yang didapat masyarakat Aceh jika pembangkit listrik tenaga air itu dibangun.
Baca juga: Dinas Pertanahan Aceh Tengah Sudah Ajukan Rekomendasi Terkait Ganti Rugi PLTA Peusangan
Yaitu menjadi lumbung pasokan air bersih, penyerapan tenaga kerja saat konstruksi maupun operasional PLTA, pengendali banjir, dan menambah pendapatan daerah.
"Sudah satu tahun lebih untuk mencari lokasi, mudah-mudahan Sungai Tamiang ini bisa menjadi lokasi potensi yang besar dan memberi dampak yang banyak bagi provinsi ini, baik ketersediaan air bersih maupun energi," ujar Gunadi.
Ikut hadir mendampingi Gubernur Aceh dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Mahdi Nur, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Marthunis, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, A Hanan, dan Direktur PT Pema, Zubir Sahim.(*)