Berita Banda Aceh
Dai Muda Diminta Aktif Berdakwah di Medsos
Ketua Komisi VI DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg mengajak para dai muda di Aceh untuk aktif berdakwah di media sosial (medsos), sehingga medsos penuh
BANDA ACEH - Ketua Komisi VI DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg mengajak para dai muda di Aceh untuk aktif berdakwah di media sosial (medsos), sehingga medsos penuh dengan pesan-pesan yang positif.
Salah satunya seperti pengajian yang disiarkan melalui medsos sehingga mampu menjangkau masyarakat lebih luas.
"Kita berada di zaman teknologi yang cukup pesat, ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendakwah untuk mengisi beranda-beranda media sosial dengan hal-hal yang positif.
Kalau media sosial salah dimanfaatkan, tentunya akan terjerumus dalam hal negatif," ujar Tgk Irawan saat membuka kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pendakwah/dai/ remaja di Hotel Diana, Banda Aceh, Jumat (3/6/2022) malam.
Politikus PKS ini berharap, dai muda bisa mengambil peran dalam penegakan syariat Islam di Aceh.
Menurutnya dai merupakan salah satu ujung tombak dan mempunyai peran penting untuk mengajak masyarakat agar menjadi lebih baik.
"Hambatan-hambatan pasti ada, tantangan -tantangan juga akan terus berulang.
Maka disinilah peran serta para dai, bagaimana menjawab tantangan tersebut, sehingga syariat Islam akan tetap tegak di bumi Aceh ini, walaupun tidak sempurna setidaknya mendekati kesempurnaan," ujarnya lagi.
Baca juga: Kafilah Dai dari Akademi Dakwah Indonesia Aceh Dikirim ke Perbatasan Aceh dan Sumut Selama Ramadhan
Baca juga: DPRA Desak Pemerintah Aceh Pertahankan Dai Perbatasan,Irawan: Mereka Garda Terdepan Jaga Aqidah Umat
Sementara Kepala Dinas Syariat Islam Aceh yang diwakili Sekretaris Dinas, Muhibuthibri SAg dalam sambutannya mengakui bahwa tantangan pelaksanaan syariat Islam di Aceh kedepannya semakin berat.
Apalagi jika tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, khususnya para dai dan generasi muda yang sangat diharapkan perannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Tanpa dukungan dan kebersamaan kita, tentu tantangan kedepannya akan semakin berat.
Makanya kami juga sangat berharap adanya dukungan penuh dari semua pihak, khususnya dari DPR Aceh," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas dai tersebut diikuti 135 peserta yang terdiri atas tiga angkatan.
Kegiatan ini dimulai dari 3-14 Juni 2022 dan setiap angkatan berjumlah 45 peserta dengan lamanya pelatihan selama 4 hari.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para dai, khususnya di Banda Aceh dan Aceh Besar dalam penegakan syariat Islam sekaligus menyampaikan dakwah kepada masyarakat," pungkasnya. (as)
Baca juga: Singapura, UAS dan Dai Akhir Zaman
Baca juga: Pengurus PAW Dai Kota Langsa Dikukuhkan, Ini Pesan Wakil Wali Kota