Berita Lhokseumawe
Untuk Isi Seminar di Unimal dan Ekspedisi Sungai, Aktivis Pakai Sepmor dari Jawa Timur ke Aceh
Seminar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Aula Cut Meutia, Kampus Universitas Malikussaeh (Unimal)
Sebab, sungai tersebut digunakan sebagai bahan baku air PDAM Kota Langsa.
“Pemko Langsa harus banyak menyediakan infrastuktur pengolahan sampah di tingkat desa dan dusun,” sarannya.
Pemko Langsa, tambah Prigi, juga harus mengajak masyarakat untuk mengurangi plastik sekali pakai melalui peraturan wali kota.
Sebab, sebutnya, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya ancaman mikroplastik di air sungai yang berasal dari perilaku masyarakat yang membuang sampah plastik ke sungai.
“Kami berharap Gubernur, wali kota, dan bupati tergugah dan bergerak untuk menyediakan fasilitas olah sampah di tiap gampong agar warga tidak buang sampah plastik ke sungai,” katanya.
Ia juga berharap lahirnya komunitas/laskar penjaga sungai.
“Hasil penelitian ini nanti akan kami kirimkan ke Gubernur Aceh dan Balai Wilayah Sungai 1 di Medan,” ujar Prigi.
Prigi menjelaskan, ia bersama temannya, Amiruddin Mutaqqin mulai start melakukan ekspedisi nusantara tersebut pada 1 Maret 2022 lalu.
Sebelum sampai ke Aceh, mereka juga melakukan ekspedisi ke Provinsi Bandar Lampung, Kabupaten Kaur (Provinsi Bengkulu), Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang (Sumatera Barat), serta Mandailing Natal, Padang Sidempuan, dan Barus (Sumatera Utara).
“Kami melakukan road penelitian sungai sekaligus tanpa henti Ke-34 provinsi se-Indonesia,” ujar Prigi melalui pesan WA kepada Serambi, kemarin.
Prigi dan Amiruddin menargetkan dapat menyelesaikan perjalanan panjang itu dalam waktu 300 hari atau kurang lebih satu tahun.
Pada bagian lain, Prigi juga menyebutkan, keberadaan mikroplastik di Krueng Jambo Aye juga bukan yang mengherankan karena banyak dijumpai timbulan sampah liar di sepanjang saluran air.
"Sampah plastik tak terkelola dengan baik, tidak ada tempat sampah yang memadai sehingga warga buang sampahnya ke sungai," ungkapnya.
Pembina UKM Umpal Unimal, Prof Dr HKhusrizal, berharap UKM tersebut terus melakukan kegiatan seperti ini, terlebih program-program yang dilakukan secara konformitas.
Selain mahasiswa Unimal, kegiatan itu juga dihadiri Mahasiswa Pecinta Alam IAIN Lhokseumawe (Jipala) dan Mahasiswa Pecinta Alam Politeknik Negeri Lhokseumawe (Edelweis). (jafaruddin)
Baca juga: Mahasiswa Mapala Unimal Gelar Ekspedisi Sungai di Aceh Utara dan Aceh Timur
Baca juga: Rektor Unimal Pimpin FRA Bertemu Wapres Maruf Amin, Bahas Situasi Aceh mulai Otsus dan Revisi UUPA