Berita Politik
Golkar Luncurkan Aplikasi GITA, Airlangga: Politik Kita untuk Mempersatukan Bukan Memecah Belah
Partai Golkar resmi meluncurkan aplikasi Golkar Institute Training App (GITA) di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (13/6/2022).
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar resmi meluncurkan aplikasi Golkar Institute Training App (GITA) di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (13/6/2022).
Peluncuran aplikasi pendidikan politik ini dilakukan bersamaan pembukaan Executive Education Program for Young Political Leaders Angkatan 7.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berharap, Training App itu bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan politik di Indonesia.
Secara khusus, Airlangga meminta kepada seluruh peserta maupun kader Golkar untuk menyapa keluarga, tetangga, dan sahabat tentang pendidikan politik yang diperoleh dari Golkar dan Training App.
Airlangga menginstruksikan seluruh kader partai berlambang pohon beringin mengedepankan politik persatuan dan berkemajuan, bukan politik pecah belah atau Politics of Fear.
Airlangga menekankan pentingnya kepemimpinan yang dibangun atas dasar kerja sama, bukan saling menjatuhkan.
Baca juga: Partai Golkar Tanggapi Kejadian Ambulans Relawan Beringin Ditilang Polisi karena Terobos One Way
“Partai Golkar sifatnya inklusif. Oleh karena itu, Partai Golkar merekrut dan bekerja sama dengan partai lain. Yakni dengan membentuk koalisi dengan PAN dan PPP,” beber dia.
“Artinya apa, kita membuat kepemimpinan yang bisa bekerja sama. Kita ingin bahwa politik kita adalah politik yang mempersatukan. Bukan politik yang membelah-belah,” tutur Airlangga saat peluncuran Golkar Institute Training App di Jakarta, Senin (13/6/2022).
Ketum Golkar mengaku, banyak cara untuk bisa memenangkan kontestasi politik.
Namun, cara membelah masyarakat atau memunculkan kebencian terhadap pihak lain yang berujung polarisasi, bukan cara yang baik.
“Golkar ingin setiap kader menggunakan cara-cara yang baik dan menyejukkan,” tukasnya.
“Membelah itu syaratnya adalah ekstremisme. Dan ekstremisme itu adalah pendekatan ketakutan ataupun intimidasi dari masyarakat,” terang dia.
Baca juga: Golkar Bantah Jokowi Arahkan Bentuk KIB, Jokowi: Terserah, Asal Lanjutkan Program
“Politik pecah belah adalah politik fear yang dimainkan. Oleh karena itu, kita tidak ingin politik fear yang dimainkan. Tetapi, politik yang optimis kepada kemajuan,” ujar Airlangga.
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menambahkan, selain tantangan untuk menyatukan masyarakat, Golkar dan Pemerintah Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan yang masih terjadi pascapandemi Covid-19.
Menurut Airlangga, tantangan pandemi menuju endemi Covid-19 akan menjadi topik utama dalam Presidensi G20 Indonesia.