Luar Negeri
Kisah Tragis Maya Murmu, Meninggal Diinjak Gajah saat Ambil Air, Kembali Diinjak saat Pemakaman
“Namun dia meninggal dunia saat tiba di rumah sakit karena mengalami luka parah,” kata inspektur kantor polisi
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Kisah Tragis Maya Murmu, Meninggal Diinjak Gajah saat Ambil Air, Kembali Diinjak saat Pemakaman
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI – Kisah tragis dialami oleh seorang wanita tua yang sudah berusia 70 tahun.
Wanita tua bernama Maya Murmu dilaporkan meninggal dunia karena diinjak oleh seekor gajah saat mengambil air di sumur desa.
Saat dilakukan pemakaman, jasad Maya Murmu kembali diinjak dan dihempaskan oleh gajah yang sama.
Peristiwa ini terjadi di desa Ripal, distrik Mayurbhanj, negara bagian Odisha, India pada Kamis (9/6/2022).
Menurut laporan media lokal, PTI (11/6/2022), pada saat kejadian Maya Murmu sedang mengambil air di desa.
Secara tiba-tiba, datang seekor gajah gading liar yang tersesat dari Suaka Margasatwa Dalma.
Baca juga: Gajah Disetrum Hingga Mati & Diambil Gadingnya, Polisi Periksa 5 Saksi dan Tetapkan 3 Tersangka
Gajah yang tampaknya marah itu kemudian menginjak-injak tubuh Maya Murmu yang sedang mengambil air.
Warga yang menyaksikan kejadian itu segera membawa korban ke rumah sakit terdekat.
“Namun dia meninggal dunia saat tiba di rumah sakit karena mengalami luka parah,” kata inspektur kantor polisi Rasgovindpur Lopamudra Nayak.
Jasad Maya Murmu kemudian dibawa pulang ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.
Saat hendak dilakukukan pemakaman pada malam hari, gajah tersebut kembali datang.
Hewan itu kemudian secara tiba-tiba menyerang jasad wanita berusia 70 tahun yang terbaring di atas tumpukan kayu pemakaman.
Baca juga: Kawanan Gajah Liar Kembali Beraksi di Aceh Utara, Rusak Gubuk dan Kebun Warga
Gajah itu mengangkat jasad wanita tersebut dengan belalainya, kemudian melemparkannya ke tanah dan menginjak-injak tubu wanita itu.
Setelahnya gajah tersebut kemudian langsung pergi meninggalkan lokasi.
Daily Star melaporkan bahwa gajah tersebut diyakini telah melakukan perjalanan dari Suaka Margasatwa Dalma di negara bagian Jharkhand
Atau 200 km dari Raipal di negara bagian Odisha, distrik Mayurbhanj.
Belum diketahui apakah ada yang menjadi korban jiwa dalam serangan gajah tersebut.
Namun keluarga Maya Murmu tetap melanjutkan upacara setelah gajah pergi.
Baca juga: Polisi Buru Pencuri Gading Gajah, Mati Akibat Tersengat Listrik
Diketahui, ada sekitar 100 orang di India dibunuh setiap tahun oleh gajah, meskipun jumlahnya bisa mencapai 300, menurut World Wildlife Fund.
Pemerintah India telah membatasi pertemuan manusia-gajah yang berpotensi mematikan dengan menandai hewan tersebut dengan kalung radio.
Nantinya akan muncul peringatan berbahaya kepada penduduk setempat melalui pesan teks ketika binatang itu berkeliaran di zona penduduk.
Warga Aceh Tengah Meninggal Diinjak Gajah
Kasus serupa dialami oleh Abdurrahman (57) warga Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.
Sempat kritis lantaran diinjak gajah liar, Abudrrahman akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSU Datu Beru, Takengon, Minggu (4/7/2021) sekira pukul 2.30 WIB.
Korban amukan gajah liar ini, sempat dirawat di RSU Datu Beru Takengon, karena kondisinya kritis setelah diserang seekor gajah di kawasan Dusun Paya Lah, Kampung Karang Ampar, Sabtu (3/7/2021) sekira pukul 11.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah, Ishak ketika ditanyai Serambi, mengakui bahwa korban amukan gajah liar tersebut sudah meninggal dunia.
"Meninggalnya tadi malam, dan sudah dikebumikan jam 11 tadi di Kampung Karang Ampar. Kondisinya memang lumayan parah setelah kemarin diserang gajah liar," kata Ishak.
Meninggalnya korban amukan gajah liar ini, karena mengalami luka di beberapa bagian tubuh.

Bahkan dilaporkan ada beberapa tulang rusuknya yang patah. Namun karena kondisinya kritis sehingga nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Pasca insiden itu, pihak BPBD Aceh Tengah, menghentikan sementara proses penggiringan kawanan gajah liar di kawasan Dusun Paya Lah, Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol.
Diserang Saat Penggiringan
Ketua Tim Pengiringan Gajah Liar Kampung Karang Ampar, Suhada, mengatakan pihaknya saat itu bergabung dengan tim dari BPBD Aceh Tengah.
"Kami saat itu, beranggotakan 10 orang, serta dari BPBD ada 7 orang," papar Suhada.
Kawanan gajah liar, lanjutnya, sudah sempat digiring selama satu jam untuk keluar dari kawasan rawa-rawa di Dusun Paya Lah.
"Saat penggiringan, ada sekitar 10 ekor gajah liar yang terlihat. Tapi ketika penggiringan di areal kebun kopi warga, tiba-tiba satu ekor gajah mengamuk dan menyerang korban," cerita Suhada.
Baca juga: Kawanan Gajah Liar Masih Berkeliaran di Kebun Warga, Gubuk dan Tanaman Kelapa Sawit Jadi Sasaran
Meski sudah berupaya menyelamatkan diri dengan cara memanjat pohon, namun korban tetap disasar seekor gajah liar yang sedang mengamuk.
Sementara rekannya berhasil menyelamatkan diri.
Sesaat setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke RSU Datu Beru, Takengon, namun sayangnya nyawa korban tak tertolong meskipun sempat mendapat perawatan intensif. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)