Jokowi Sebut Ada Perdana Menteri yang Menghubunginya, Minta Dikirimi Minyak Goreng karena Stok Habis

Ada perdana menteri (PM) yang mohon-mohon telpon Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar dikirimi minyak goreng ke negaranya.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
Kolase Serambinews / BPMI Setpres
Jokowi Sebut Ada Perdana Menteri yang Menghubunginya, Minta Dikirimi Minyak Goreng karena Stok Habis 

Perdana menteri tersebut mengungkapkan kepada Jokowi, bila tidak dikirim maka dikhawatirkan akan terjadi krisis sosial, ekonomi yang berujung juga pada krisis politik di negara tersebut.

SERAMBINEWS.COM - Ada perdana menteri (PM) yang mohon-mohon saat telpon Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar dikirimi minyak goreng ke negaranya.

Perdana menteri tersebut mengungkapkan kepada Jokowi, bila tidak dikirim maka dikhawatirkan akan terjadi krisis sosial, ekonomi yang berujung juga pada krisis politik di negara tersebut.

Sebab stok minyak goreng di negara tersebut habis total.

Dikutip dari Kompas.com, permintaan bantuan minyak goreng tersebut kepada Jokowi disampaikan lewat sambungan telepon dua hari lalu.

"Dua hari yang lalu, malam, saya mendapat telepon dari seorang perdana menteri, enggak usah saya sebutkan (namanya)," ujar Jokowi menirukan permintaan PM tersebut saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022 di Istana Negara, Selasa (14/6/2022).

"Beliau meminta-minta betul, 'Presiden Jokowi, tolong dalam sehari dua hari ini kirim yang namanya minyak goreng," tambahnya.

"Stok kami betul-betul sudah habis dan kalau barang ini tidak datang akan terjadi krisis sosial, ekonomi yang berujung juga pada krisis politik'," lanjutnya, masih menirukan permintaan PM itu.

Jokowi melanjutkan, kondisi krisis sosial, ekonomi, dan berujung pada krisis politik saat ini sudah terjadi di Sri Lanka.

Baca juga: Jokowi saat Ditanya Kemungkinan Beda Pilihan Politik di Depan Megawati: Ini Tanyanya Aneh-aneh Saja

Selain itu, Bank Dunia dan IMF telah menyampaikan bahwa akan ada lebih kurang 60 negara yang ambruk ekonominya.

Jokowi menyebutkan bahwa situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang karena ketidakpastian global.

Ancaman krisis pangan, ancaman krisis energi, dan ancaman kenaikan inflasi dialami semua negara.

"Oleh sebab itu, kita semuanya betul-betul harus menyiapkan diri mengenai ini," ungkapnya.

"Pangan, harus betul-betul disiapkan betul. Energi, betul-betul harus dikalkulasi betul, karena paruh dari energi kita itu impor," tambahnya.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Kini Lebih Tinggi Dibanding Jokowi Jelang Pilpres 2014, Ini Hasil Survei SMRC

Presiden Jokowi menyebutkan, sebagai negara besar, Indonesia butuh pangan dan energi yang besar pula

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved