Internasional

Menteri Tenaga Kerja Iran Mundur, Aksi Protes Biaya Hdup Tinggi Menyebar di Seluruh Negeri

Menteri Tenaga Kerja Iran, Hojatollah Abdolmaleki mengundurkan diri pada Selasa (14/6/2022).

Editor: M Nur Pakar
Twitter
Menteri Tenaga Kerja Iran, Hojatollah Abdolmaleki mengundurkan diri 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Menteri Tenaga Kerja Iran, Hojatollah Abdolmaleki mengundurkan diri pada Selasa (14/6/2022).

Keputusannya diambil di tengah aksi protes nasional harian oleh para pensiunan, pedagang dan pekerja terhadap melonjaknya biaya hidup.

Meskipun tidak jelas pengunduran diri Abdolmaleki, tetapi diduga terkait dengan aksi protes selama sebulan.

Seorang anggota parlemen senior menyalahkan ketidakmampuannya atas kerusuhan tersebut.

Situs berita semi-resmi Iran, Tasnim, Selasa (14/6/2022) melaporkan pengunduran dirinya menyusul kecaman yang meningkat atas penanganannya terhadap pasar tenaga kerja dan pensiun.

"Kegagalannya menciptakan sejumlah pekerjaan yang direncanakan dan meningkatnya protes atas kenaikan yang tidak mencukupi dalam pensiun telah memicu spekulasi parlemen akan memakzulkannya," kata Tasnim di situs berbahasa Inggrisnya.

Baca juga: Iran Tangkap 13 Perampok Bank, 168 Brankas Uang Tunai Berhasil Dibawa Kabur

Kementerian Tenaga Kerja, Kesejahteraan dan Jaminan Sosial telah mengatakan akan meningkatkan pensiun sebesar 57,4 persen menjadi 55,8 juta rial Iran atau $177) per bulan.

Tetapi para pensiunan mengatakan sudah terlambat untuk mengatasi inflasi selama bertahun-tahun.

“Tingkat ketidakpercayaan belum pernah terjadi sebelumnya saat kita menyaksikan protes dan kemarahan para pekerja dan pensiunan,” kata anggota parlemen senior Nasser Mousavi Laregani kepada parlemen.

Dia mengatakan para pensiunan harus meninggalkan martabat dan turun ke jalan untuk mengajukan tuntutan mereka.

Kesalahannya terletak tepat pada ketidakmampuan Abdolmaleki, tambahnya.

Juru bicara pemerintah Ali Bahadori Jahromi mengatakan Presiden Ebrahim Raisi telah melakukan yang terbaik untuk mengurangi tekanan pada rakyat.

Baca juga: Iran Tuduh Argentina Sebar Propaganda, Pesawat Kargo Venezuela Pengangkut Suku Cadang Mobil Ditahan

Bahkan, sudah menemukan cara menawarkan bantuan kepada para pensiunan.

Mayoritas pengunjuk rasa adalah pensiunan pegawai pemerintah yang menuntut kenaikan dalam uang pensiun untuk mengatasi kenaikan harga.

Serangkaian protes dalam beberapa pekan terakhir telah menarik slogan-slogan anti-rezim.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved