Petani Bakar Buah Sawit

Selain di Subulussalam, Aksi Bakar Buah Sawit sebagai Protes Harga TBS Digelar Serentak se-Indonesia

Pembakaran buah kelapa sawit sebagai protes, atas anjloknya harga serta ketidakmenentuan ekspor Crude Palm Oil (CPO) digelar di 22 provinsi...

Penulis: Khalidin | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ KHALIDIN
Sejumlah petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam menggelar aksi pembakaran buah kelapa sawit, Selasa (14/6/2022). Aksi pembakaran Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ini dilakukan sebagai protes atas anjloknya harga sawit serta ketidakmenentuan ekspor dan tender Crude Palm Oil (CPO). 

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, pembakaran buah kelapa sawit sebagai protes, atas anjloknya harga serta ketidakmenentuan ekspor Crude Palm Oil (CPO) digelar di 22 provinsi se-Indonesia.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Aksi pembakaran buah kelapa sawit oleh petani di Kota Subulussalam, Selasa (14/6/2022) ternyata juga digelar di daerah lain.

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, pembakaran buah kelapa sawit sebagai protes, atas anjloknya harga serta ketidakmenentuan ekspor Crude Palm Oil (CPO) digelar di 22 provinsi se-Indonesia.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Netap Ginting membenarkan aksi pembakaran buah kelapa sawit digelar serentak secara se-Indonesia.

Hal itu menurut Netap, sebagai puncak kekecewaan para petani terhadap pemerintah yang belum maksimal memperjuangkan persoalan harga TBS kelapa sawot dan ekspor CPO.

Netap mengatakan, jika pembakaran buah kelapa sawit ini diinstruksikan langsung DPP Apkasindo Gulat Manurung kepada ketua wilayah dan daerah.

Apkasindo memprotes, belum stabilnta perniagaan kelapa sawit bahkan terjadi penurunan tajam hingga merugikan petani.

Baca juga: BREAKING NEWS - Petani Bakar Buah Kelapa Sawit di Subulussalam

"Kami mendapat instruksi dari DPP Apkasindo, untuk membakar buah sawit sebagai protes atas anjloknya harga TBS dan ketidakmenentuan ekspor CPO," ujar Netap.

Dikatakan, harga TBS kelapa sawit saat ini turun tajam hingga 50 persen dari sebelumnya yakni menjadi Rp 1.400 per kilogram di level petani dari Rp 3.100 per kilogram.

Sementara harga pupuk dan herbisida, justru sudah melambung 300 persen dari sebelumnya tanpa ada penurunan meski kelapa sawot anjlok.

Akibat kondisi ini, petani yang memiliki dua hektar kelapa sawit dan bila hanya mampu memproduksi 2 ton buah sangat terpukul.

Pasalnya, harga 2 ton buah kelapa sawit hanya dapat membeli 2 sak pupuk KCL Mop isi 50 kilogram.

Pun demikian dengan harga herbisida yang naik tajam, sehingga sekarang petani kelimpungan dalam merawat kebunnya.

Baca juga: Ini Harga TBS Kelapa Sawit Besok di PMKS Kota Subulussalam

Belum lagi untuk kebutuhan petani menghadapi masa masuk sekolah dan kuliah anak-anak mereka Juli mendatang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved