Kasus Ayah Mutilasi Anak Kandung, Ngamuk Dibawa ke RSJ, Pengakuan Pelaku Bikin Polisi Tak Bisa Tidur

Ia menghabisi nyawa anak kandungnya berinisial F (9) dan kemudian me mutilasinya, Senin (13/6/2022) sekira pukul 14.30 WIB.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews.com: TribunPekanbaru.com/Istimewa dan Dok. Polres Inhil
(KIRI) Lokasi kejadian ayah mutilasi anak kandung dan (KANAN) Arharubi, ayah yang memutilasi anak kandungnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau 

SERAMBINEWS.COM - Kasus mutilasi terjadi di kawasan Jalan Propinsi, Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau jadi atensi nasional.

Ditelusuri pihak kepolisian lebih jauh, pelakunya adalah seorang pria bernama Arharuby (42).

Ia menghabisi nyawa anak kandungnya berinisial F (9) dan kemudian me mutilasinya, Senin (13/6/2022) sekira pukul 14.30 WIB.

Kejadian tersebut membuat warga gempar.

Sebab, pelaku menenteng organ tubuh korban di jalanan sambil berteriak, "ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau".

Arharuby diduga mengalami gangguan jiwa.

Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki mengaku, sempat termenung setelah mengetahui benda yang hendak diserahkan pelaku kepada petugas adalah hati anaknya.

Ia sangat sedih melihat nasib anak tersebut.

"Saya sangat sedih melihat nasib anak itu. Mungkin sudah ajalnya sudah seperti itu. Tapi, saya sampai termenung, karena selama hidup tidak pernah melihat mutilasi sesadis ini," ungkap Iptu Ricky Marzuki seperti diberitakan Kompas.com.

Bahkan, pada malamnya dirinya sampai tidak bisa tidur semalaman memikirkan kejadian itu.

"Saya sampai tak bisa tidur tadi malam dibuatnya. Terpikir terus sama saya. Sampai subuh tak tidur. Habis salat subuh saya baru bisa tidur. Karena baru kali ini mengalami hal seperti itu," akui Iptu Ricky Marzuki.

Mengamuk sebelum dibawa ke RSJ

Sebelum dibawa ke RSJ Tampan di Kota Pekanbaru, pelaku sempat mengamuk saat berada di rumah sakit di Kabupaten Inhil.

Pelaku mengamuk karena ingin berjumpa anaknya. Pelaku bahkan memutuskan borgol milik polisi yang mengikat tangannya.

"Sebelum dilakukan tindakan medis, pelaku mengamuk mau melihat anaknya itu. Jadi dia putuskan borgol yang kita lihat dari rekaman CCTV. Besi tempat tidur rumah sakit sampai copot. Setelah itu, kami bujuk lagi dan dipasang lagi borgol tiga lapis. Kita minta juga bantuan personel Reskrim Polres Inhil untuk pengamanan," sebut Iptu Ricky Marzuki.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved