Capres 2024
Sohibul Sebut Pemilih PKS Juga Ingin Ganjar Jadi Presiden, Tapi Mayoritas Pilih Anies dan Prabowo
Presiden PKS Akhmad Syaikhu menargetkan pihaknya dapat memenangkan Pemilu 2024 mendatang dengan perolehan suara sebesar 15 persen.
Tak hanya itu, Syaikhu turut menyinggung kecendrungan terciptanya politik oligarki dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Nagan Raya Sudah 4 Bulan Nihil Kasus Positif Corona, Dinkes Ajak Warga Tetap Waspada
Baca juga: Heboh & Diisukan Ilegal, Polisi Periksa Galian C di Suak Palembang Nagan Raya, Begini Faktanya
Baca juga: Zulyanda Ranggana, Sosok di Balik Suksesnya Tari Kolosal Pembukaan MTQ Ke-35 Aceh di Bener Meriah
Syaikhu menyampaikan terkait banyaknya pihak yang mengganggap uang menjadi faktor seolah-olah yang paling menentukan kemenangan, sehingga oligarki berusaha mendekati dan ingin menguasai partai politik.
"Kita ingat mungkin beberapa tahun yang lalu ada broadcast yang sedemikian masif ya bahwa oligarki pun tadi ingin berusaha untuk menguasai partai politik," kata Syaikhu dalam sambutannya.
Dirinya secara tegas menolak praktik tersebut dengan mengingatkan kepada kader terkait jati diri PKS yang dimana bukan terbentuk dari seorang pengusaha atau pejabat.
Lebih jauh, Syaikhu juga menegaskan kalau kemenangan yang bisa diraih oleh PKS akan bisa didapatkan jika para kader bisa menegakkan idealisme yang tetap menolak penerapan politik uang dan oligarki saat ini.
"Faktor penentu kemenangan tidak semata-mata karena uang yang berlimpah tetapi justru idealisme kita yang kemudian mendorong kemenangan itu pertolongan itu yang paling sangat menentukan adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ya," beber Syaikhu.
Dirinya menyatakan, kunci kemenangan dalam melawan politik uang, adalah dengan menghidupkan politik pemberdayaan. Oleh karena itu dirinya menegaskan kalau PKS bukanlah Partai yang bisa dikuasai atau bahkan dibiayai oleh oligarki terlebih dalam menyongsong pemilu mendatang.
"Oleh karena itu saya perlu tegaskan bahwa PKS is not for sale to oligarch tentu kita pun perlu berikhtiar, tentu kita pun perlu berikhtiar, Bagaimana kemudian mengatasi politik praktis yang sedemikian bertebarannya money politik di tengah masyarakat kita nampaknya perlu belajar pada berbagai fenomena dari anggota-anggota legislatif muda ya," kata dia.(Tribun Network/fal/riz/wly)