Ulang Tahun Kota Sabang ke-57, Ini Sejarah Penamaan Sabang, Berasal dari Kata Bahasa Arab
Berdasarkan informasi yang ditulis di situs resmi Pemerintah Kota Sabang, disebutkan bahwa nama Sabang berasal dari bahasa Arab.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Nama Kota Sabang tentu sudah tidak asing lagi terdengar.
Kota kepulauan yang terletak di paling ujung Provinsi Aceh ini memang dikenal sebagai surganya destinasi wisata.
Baik bagi para pelancong lokal maupun mancanegara.
Bagaimana tidak, hampir semua wilayah cakupannya menawarkan sejumlah potensi wisata.
Seperti pantai iboih, pantai sumur tiga, pantai pasir putih, pantai anoi itam, pantai kasih yang berlaut biru jernih, danau air tawar bernama Danau Aneuk Laot, pemandian air panas di Gunung Merapi Jaboi, hingga sejumlah benteng sisa Perang Dunia II, dan Tugu Titik 0 Kilometer.

Bahkan pulau – pulau kecilnya pun menawarkan sejumlah potensi.
Antara lain seperti pulau rubiah dengan pemandangan bawah laut yang masih alami dihiasi terumbu karang dan ikan laut berwarna-warni.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, Pemko Sabang Teken MoU Dengan RSUDZA dan USK
Lokasi ini pun menjadi tempat snorkling (selam permukaan) dan diving (menyelam) yang ramai didatangi para pelancong jika berkunjung ke Sabang.
Nah, pada hari ini, Jumat (24/6/2022), Kota Sabang sedang berulang tahun yang ke-57.
Namun di usianya yang sudah 57 tahun, mungkin banyak diantara kita yang masih belum mengetahui sejarah dari kota yang telah berdiri sejak 24 Juni 1965 ini.
Salah satunya sejarah penamaan Kota Sabang yang sebenarnya berada di dalam kawasan Pulau Weh.
Sejarah Nama Sabang
Berdasarkan informasi yang ditulis di situs resmi Pemerintah Kota Sabang, disebutkan bahwa nama Sabang berasal dari bahasa Arab.
Yaitu Shabag yang artinya gunung meletus.
Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Tim Diving PT Mifa Bersaudara Kibarkan Bendera Di Dasar Laut Sabang
Baca juga: Minat Wisatawan Luar Aceh ke Sabang Masih Tetap Tinggi, Sabtu dan Minggu Capai 4.865 Orang
Mengenai alasan penamaannya, menurut Situs Pemerintah Kota Sabang, diduga ada kaitannya dengan kondisi geografis.