Wabah PMK
Hasil Laboratorium, Ternak di Nagan Raya Diketahui Positif PMK, 200 Ekor Lain Masih Sakit
Terhadap ternak yang diambil sampel kini sudah kembali sembuh setelah dilakukan penanganan oleh tim kesehatan hewan Dinas Peternakan.
Penulis: Rizwan | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Hasil laboratorium tim Balai Veteriner Medan yang mengambil sampel ternak hewan yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Nagan Raya telah keluar.
Hasil tim menunjukkan sebanyak sampel dari 12 ekor ternak yang diambil semuanya positif terpapar PMK.
Namun hasil baru keluar setelah sebanyak 12 ekor yang sebelumnya sakit kini sudah kembali sembuh.
Sampel sebanyak 12 ekor kerbau dan sapi diambil pada 2 Juni 2022 lalu pada tiga titik di Nagan Raya.
• Ternak Terindikasi Wabah PMK di Aceh Utara Sudah Mencapai 7.000 Ekor Lebih, Ini Rinciannya
Kabid Peternakan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Nagan Raya drh Syafridhal kepada Serambinews.com, Selasa (28/6/2022) mengatakan, sampel yang diambil oleh tim Balai Veteriner Medan dari Medan telah keluar.
"Semua hasil menunjukan positif sebanyak 12 ekor sampel yang diuji," katanya.
Terhadap ternak yang diambil sampel kini sudah kembali sembuh setelah dilakukan penanganan oleh tim kesehatan hewan Dinas Peternakan.
Penanganan yang dilakukan dengan memberikan vitamin, antibiotik serta mengasingkan dengan ternak lain sehingga ternak yang diambil sampel sebelumnya sakit kini sudah sehat.
"Meski sudah kembali sehat tetap dalam pengawasan tim kesehatan hewan," katanya.
200 masih sakit
Kabid Peternakan dari Distannak Nagan Raya mengakui bahwa saat ini masih terdapat 200 ekor lebih hewan ternak jenis kerbau dan sapi masih sakit.
• Tim Vaksinasi Distan Agara Disebar ke Pedesaan Atasi Wabah PMK
"Sebelumnya sempat mencapai 800 ekor lebih. Kini hanya tersisa 200 ekor lebih yang masih sakit," katanya.
Dikatakan, kerbau dan sapi sakit mempunyai gejala PMK serta yang terjangkit juga berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain.
"Setelah berhasil kita atasi hewan pada satu desa. Kembali kita temukan laporan dari desa tetangga," jelasnya.
Hewan ternak yang sakit terus dalam penanganan tim kesehatan hewan Distannak Pemkab Nagan Raya.
"Setiap hari kami tim Distannak bersama kepolisian terus melakukan langkah penanganan," ujar drh Syafridhal.
Obatan yang diberikan kepada hewan ternak merupakan swadaya dari peternak.
"Jumlah hewan ternak yang mati terjangkit PMK sejauh ini sebanyak 2 ekor," ujarnya.(*)