Internasional

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Sebanyak 46 imigran gelap ditemukan tewas di dalam sebuah kontainer truk di San Antonio, Texas, Amerika Serikat

Editor: bakri
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perahu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5). Sebanyak 400 Imigran itu terdampar dan ditemukan nelayan Aceh sekitar 26 mil dari pesisir pantai Desa Simpang Tiga. ANTARA/Syifa/Irp 

Dikutip Reuters, truk itu ditemukan terbengkalai di sebelah rel kerata api di daerah terpencil pinggiran selatan San Antonio menurut laporkan televisi lokal, KSAT San Antonio.

Gubernur Negara Bagian Texas, Greg Abbott, menganggap peristiwa ini menjadi insiden penyelundupan manusia paling mematikan baru-baru ini di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard memprediksi puluhan imigran yang tewas itu mati lemas karena kehabisan napas.

Suhu di San Antonio saat ini memang mencapai 39,4 derajat Celcius dengan kelembapan yang tinggi.

Sementara itu, memang ada rekor jumlah eksodus imigran dari Amerika tengah, terutama Meksiko, ke AS dalam beberapa bulan terakhir.

Abbott menyalahkan kebijakan Presiden Joe Biden "yang menolak menegakkan hukum" atas kematian 44 imigran tersebut.

Kebijakan imigrasi Biden, seorang Demokrat, memang lebih terbuka dan longgar, jika dibandingkan pendahulunya Presiden Donald Trump yang keras terhadap imigran.(tempo.co/inversezone.com/cnnindonesia.com)

Baca juga: 114 Imigran Rohingya yang Terdampar di Bireuen Dikarantina di BLK Lhokseumawe

Baca juga: Delapan Imigran Rohingya Kabur dari BLK Lhokseumawe, Polda Selidiki Sindikat Perdagangan Manusia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved