Internasional

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Sebanyak 46 imigran gelap ditemukan tewas di dalam sebuah kontainer truk di San Antonio, Texas, Amerika Serikat

Editor: bakri
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perahu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5). Sebanyak 400 Imigran itu terdampar dan ditemukan nelayan Aceh sekitar 26 mil dari pesisir pantai Desa Simpang Tiga. ANTARA/Syifa/Irp 

WASHINGTON DC - Sebanyak 46 imigran gelap ditemukan tewas di dalam sebuah kontainer truk di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, Senin (27/6/2022).

Korban terdiri atas laki-laki dan perempuan dewasa, serta sejumlah orang muda.

“Tiga orang telah ditahan dalam kasus dugaan tewasnya imigran gelap dari Meksiko ini, “ kata Kepala Polisi San Antonio William P.McManus, seperti dikutip situs berita Inversezone.com.

Kasus ini terungkap Senin dini hari di daerah pinggirian di barat daya San Antonio dekat rel kereta api.

Seseorang yang bekerja di daerah itu melaporkan mendengar teriakan minta tolong, kata para pejabat.

"Kami membuka truk dan melihat tumpukan mayat di sana," kata kepala pemadam kebakaran.

Kepala polisi mengatakan para korban kekurangan air dan kepanasan.

"Pasien yang kami lihat terasa panas saat disentuh," katanya.

McManus mengatakan, Investigasi Keamanan Dalam Negeri telah mengambil alih penyelidikan.

Suhu di San Antonio, yang berjarak sekitar 250 kilometer dari perbatasan Meksiko, melonjak hingga mencapai 39,4 derajat Celcius pada Senin dengan kelembapan tinggi.

Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Warga Bireuen yang Hendak Bawa Kabur Imigran Rohingnya

Baca juga: Kapal Imigran Terbalik di Lepas Pantai Libya, PBB Sebut 35 Orang Tewas Dalam Musibah Itu

Panas di dalam trailer yang dipenuhi orang kemungkinan jauh lebih tinggi daripada suhu di luar.

Ini bukan kejadian pertama.

Pada 2017, 10 migran tewas dalam truk penuh sesak yang membawa 39 orang di San Antonio juga pada musim panas.

Pengemudi James Mathew Bradley Jr (60 tahun), mengaku bersalah atas konspirasi dan mengangkut migran meskipun istrinya mengatakan dia tidak tahu orang-orang ada di dalam trailer.

Insiden Paling Mematikan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved