Jurnalisme Warga
Keharuan pada Wisuda & Tasyakur Al-Qur’an SMP-IT Azkiya
Wisuda merupakan momen yang dinanti-natikan oleh para siswa maupun mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, karena ia menandai fase akhir

OLEH M.ZUBAIR, S.H.,M.H., orang tua salah satu wisudawan SMP-IT Azkiya Bireuen, melaporkan dari Bireuen
Wisuda merupakan momen yang dinanti-natikan oleh para siswa maupun mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan, karena ia menandai fase akhir dari rangkaian kegiatan akademik pada suatu institusi pendidikan.
Wisuda juga sebagai tanda pengukuhan atas selesainya proses pembelajaran di unit pendidikan masing-masing.
Upacara wisuda biasanya ditandai dengan pakaian tertentu, seperti baju toga dan topi bertali ke depan.
Nantinya tali tersebut digeser dari sebelah kiri ke kanan oleh pimpinan lembaga pendidikan sebagai tanda bahwa yang bersangkuatan telah menyelesaikan masa pendidikannya di lembaga tersebut.
Dulu, prosesi wisuda hanya dikenal bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan masa studi di fakultasnya.
Namun, dewasa ini wisuda dilakukan juga untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Prosesi itu pula yang dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Azkiya Bireuen pada 12 Juni lalu di aula lama Setdakab Bireuen.
Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Risalah Aceh itu melaksanakan wisuda kelulusan Angkatan IV berbarengan dengan pelaksanaan Tasyakur Bintang Al-Qur’an Angkatan XIII.
Baca juga: Viral Pidato Ridwan Kamil Hadiri Wisuda Putrinya Zara di SMAN 3 Bandung : Eril Bukan Milik Kami Lagi
Baca juga: Viral MakeUp Wisuda Luntur Baru 3 Jam, Penting! Kenali 4 Penyebab MakeUp yang Mudah Luntur di Wajah
SMP-IT Azkiya sebagai salah satu sekolah Islam terpadu banyak diminati orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya di lembaga tersebut.
Sekolah ini mempunyai program unggulan tahfiz Al-Qur’an bagi siwsa-siswinya.
Pada Tasyakur Bintang Al-Qur’an yang dilaksanakan satu hari sebelum wisuda kelulusan, yaitu pada 11 Juni lalu, para bintang Al-Qur’an yang memperoleh tingkat hafalan lancar mulai 1 sampai 6 juz menunjukkan kemahirannya membaca Al-Qur’an dengan cara menghafal.
Bacaan yang dikumandangkan para bintang Al-Qur’an tersebut dilakukan dengan cara sambung-menyambung ayat yang dibacakan oleh ustaz dan disimak oleh para orang tua pada mushaf Al-Qur’an yang berada di tangan masing-masing.
Bacaan-bacaan surah Al-Qur’an yang dilantunkan siswa-siswi SPM-IT Azkiya tersebut dengan suara merdu membuat rasa haru yang mendalam.
Para orang tua wali yang hadir pada acara tasyakur Al-Qur’an itu ada yang menetes air mata haru.
Apalagi, ketika ustazah menyampaikan bahwa anak-anak hafiz-hafizah Al-Qur’an tersebut akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya di hari kiamat.
Hal itu sebagaimanan sabda Nabi Muhammad saw dari sahabat Mua’ad Juharni berkata bahwa rasulullah bersabda, “Barang siapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari seandainya berada di rumah kalian di dunia.
Maka, bagaimana menurut kalian mengenai orang yang mengamalkannya?” (HR.
Ahmad dan Abu Dawud) Oleh sebab itu, pada acara tasyakur bintang Al-Qur’an SMP-IT Azkiya tersebut para hafiz dan hafizah mulai dari kelas VII-VIIII dipanggil satu per satu untuk mengambil piagam penghargaan yang disediakan pihak sekolah dan memakaikan mahkota sebagai persembahan untuk orang tua yang telah mendidik mereka dan menyekolahnya agar mempunyai ilmu agama sebagai bekal di akhirat kelak, juga ilmu dunia sebagai bekal dalam menjalani hidup di dunia yang juga sebagai amal untuk menuju hari akhir.
Selesai sesi memasangkan mahkota kepada kedua orang tua masing-masing, para hafiz dan hafizah SMP-IT Azkiya itu bersimpuh mencium lutut abi dan uminya.
Mereka meminta maaf atas kesalahan-kesalahannya dengan cucuran air mata, baik siswa maupun orang tuanya.
Prosesi tasyakur Al-Qur’an siswa-siswa SMP-IT Azkiya Bireuen tersebut sungguh menggugah semangat para siswa dan orang tua untuk terus mencintai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam memperoleh surga jannatun naim.
Dengan sibuk membaca dan menghafal Al-Qur’an dapat pula meminimalisasi ketertarikan anak-anak pada godaan teknologi informasi atau gadget yang saat ini semakin canggih.
Selanjutnya, rasa haru yang juga tidak terbendung terjadi saat prosesi upacara wisuda kelulusan SMP-IT Azkiya yang dilaksanakan pada hari Minggu, 12 Juni 2022, di mana para wisudawan/ti sudah hadir di aula lama Setdakan Bireuen sejak pukul 07.00 WIB.
Mereka mengenakan pakaian wisuda lengkap yang disediakan pihak sekolah.
Setelah registrasi dan persiapan, para wisudawan/ti memasuki ruang aula dan duduk rapi di kursi yang telah disiapkan panitia, yakni di depan barisan kursi para orang tua wali siswa.
Agenda kegiatan diawali denghan penyampaian kata-kata sambutan dari Kepala SMP-IT Azkiya, Ustazah Ratna Chairani SPd, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Yayasan Al-Risalah Aceh, Ustaz Abi Akmal ST.
Setelah kata-kata sambutan dari kedua petinggi lembaga pendidikan tersebut, dua orang MC yang memandu acara dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) mempersilakan dua perwakilan siswa untuk meyampaikan pesan dan kesannya selama mengikuti pendidikan di SMPT-IT Azkiya.
Untuk perwakilan siswa, diwakili oleh Sultan Rafi Zubair, yang berdiri tegar di panggung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dewan guru dan warga sekolah lainnya yang telah membimbing mereka degan susah payah sehingga berhasil lulus dari SMP-IT Azkiya.
Dalam menyampaikan kesan dan pesan dengan bahasa yang lugas tanpa konsep di tangan, Rafi--pangilan untuk Sultan Rafi Zubair--mengulang kembali kisah dari awal mereka masuk sekolah tersebut.
Bermacam-macam karakter teman-temannya saat di sekolah yang membuat dewan guru harus bekerja ekstrakeras dan sabar membimbing agar muridnya menjadi anak-anak yang saleh.
Narasai-narasi yang menggugah hati disampaikan Rafi membuat seisi Aula Setdakab Bireuen larut dalam rasa haru dan meneteskan air mata, tak terkecuali kaum bapak dan siswa.
Rafi mengaku bahwa pada awal mereka masuk dulu mereka masih terbawa cara lama, tanpa ada salam dengan guru dan sesama teman.
Akan tetapi, berkat kegigihan ustaz dan ustazah membimbing mereka sehingga sikap-sikap lama telah bisa mereka tinggalkan dan menjadi lebih baik sesuai tuntutan syariat Islam.
Sangat jelas bahwa pembinaan sikap dan akhlak menjadi prioritas pada sekolah tersebut.
Sementara, perwakilan siswi diwakili oleh Safira Veza Aqila yang naik ke panggung dengan secarik kertas konsep di tangan.
Ia membaca kesan dan pesan dengan nada puitis, diiringi musik sendu dari laptop.
Ia sempat terbata-bata dan terhenti bacaannya karena rasa sedih yang menyesak di dada, lalu butiran bening pun mulai mengalir dari matanya yang diikuti oleh ustazah dan siswa putri lainnya.
Safira mengungkapkan kesannya selama menjalani proses pembelajaran di SMP-IT Azkiya yang tak jauh berbeda seperti yang dirasakan Rafi.
Apa yang disampaikannya lagi-lagi membuat seisi ruang aula terdiam, larut dalam keharuan.
Kemudian, penutupan upacara wisuda dimeriahkan dengan lagu perpisahan yang dinyanyikan oleh siswa-siswi kelas VIII SMP-IT Azkiya.
Penampilan ini membuat rasa sedih terus bertambah karena semua akan berpisah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan deraian air mata semua siswa saling bersalaman sesama teman dan dewan guru, serta dengan orang tua masing-masing.
Sungguh sangat mengharukan.
Baca juga: Universitas Putri Nourah Wisuda 900 Mahasiswa, Rektor Sebut Ijazah Kunci Masa Depan
Baca juga: Ketua Pokja Bunda PAUD Aceh Selatan Wisuda Siswa/i PAUD se-Kluet Tengah