Shinzo Abe Meninggal Dunia
Tim Dokter Lakukan Hal Ini Saat Tangani Shinzo Abe yang Alami Henti Jantung dan Akhirnya Meninggal
Dokter spesialis emergensi di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara, Hidetada Fukushima mengungkapkan kondisi Shinzo Abe saat tiba.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak puas dengan Abe dan ingin membunuhnya.
Itu adalah pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang di tahun 1930-an.
Berbicara sebelum kematian Abe diumumkan, Perdana Menteri Fumio Kishida mengutuk penembakan itu.
Sementara rakyat Jepang dan para pemimpin dunia menyatakan keterkejutannya atas kekerasan di negara di mana kekerasan politik jarang terjadi dan senjata dikontrol dengan ketat.
"Serangan ini adalah tindakan kebrutalan yang terjadi selama pemilihan - dasar dari demokrasi kita - dan benar-benar tak termaafkan," kata Kishida.
Polisi mengatakan tersangka penembak adalah warga Nara.
Pistol yang digunakan dalam penembakan itu tampaknya merupakan senjata api rakitan, laporan media NHK.
Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak OTK Saat Pidato di Nara, Polisi Amankan Satu Orang
Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel dalam sebuah pernyataan sebelum kematian Abe diumumkan menyatakan keterkejutannya.
"Kami semua sedih dan terkejut dengan penembakan mantan perdana menteri Abe Shinzo," kata dia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyuarakan peringatan atas penembakan itu.
"Ini adalah momen yang sangat, sangat menyedihkan," kata Blinken kepada wartawan pada pertemuan G20 di Bali.
Ia mengatakan Amerika Serikat sangat sedih dan sangat prihatin atas insiden itu.
Penasihat khusus Perdana Menteri Kishida, Gen Nakatani mengatakan kepada wartawan teror atau kekerasan tidak akan pernah bisa ditoleransi. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)