Internasional
Harga Bahan Bakar di UEA Sempat Lebih Murah dari Minuman Mineral, Kini Sebaliknya, Naik Setiap Bulan
Harga bahan bakar kendera beberapa tahun lalu lebih murah daripada air minum kemasan di Uni Emirat Arab yang kaya minyak.
Negara ini bisa lolos dengan sebagian karena beban jatuh pada 9 juta penduduk ekspatriatnya, kata para ahli.
Sementara itu, di Arab Saudi, negara berpenduduk 35 juta, dua pertiganya merupakan warga negara dengan pembatasan harga bahan bakar.
Sehingga, pemerintah telah menjaga inflasi tetap terkendali bahkan ketika harga pangan melonjak.
“Dampaknya tidak benar-benar pada penduduk lokal UEA,” kata Nasser Saidi, seorang ekonom di Dubai.
“Mereka merasa harga BBM naik, tapi mereka tetap terlindungi dalam kontrak sosial," tambahnya.
Penduduk Emirat yang kecil mendapat manfaat dari negara yang murah hati yang membantu dalam segala hal.
Mulai dari pendidikan gratis, perawatan kesehatan dan perumahan, hibah untuk pernikahan, beasiswa ke universitas asing, dan pekerjaan pemerintah yang dibayar dengan baik.
Kontrak itu muncul di seluruh wilayah ketika para penguasa menguangkan dari ledakan minyak dan mendistribusikan sebagian hadiah kepada warga negara dengan imbalan kesetiaan politik.
Pada saat rejeki nomplok dan ketidakpuasan, pemerintah tahu apa yang harus dilakukan.
“Pengeluaran menjadi pengakuan, warga tahu pendapatan minyak sangat tinggi sekarang,” kata Karen Young, seorang rekan senior di Institut Timur Tengah yang berbasis di Washington.
“Ini adalah mekanisme berbagi tradisional," jelasnya.
Setelah kenaikan harga bahan bakar terbaru di UEA, gerutuan di antara warga Emirat di media sosial dan di ruang pertemuan tradisional semakin keras.
“Orang-orang menderita,” kata influencer media sosial Emirat Hassan al-Amiri.
“Orang-orang mengira orang-orang Emirat itu kaya raya, tapi saya tidak punya anjungan minyak," katanya.
"Kebutuhan kita terus meningkat," tambahnya.
Keluhan meningkat ke majelis mingguan Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Sebuah pertemuan di mana setiap warga negara dapat mengajukan keluhan, kata pakar politik Emirat Majed al-Raeesi.
Pekan lalu, Sheikh Mohammed mengumumkan rencana melipatgandakan dukungan sosial negara bagian untuk keluarga berpenghasilan rendah di Emirat.
Mereka diklasifikasikan sebagai yang berpenghasilan kurang dari $ 6.800 per bulan.
Paket $ 7,6 miliar akan mencakup 85