Lifestyle

Selain Gelisah dan Berdebar, Ini Tanda Lain Tubuh Sensitif Terhadap Kafein, Simak Cara Mengatasinya

Tubuh yang sensitif pada kafein sejauh ini tidak membahayakan, namun bisa sangat mengganggu dan merepotkan tubuh.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi - Selain gelisah dan berdebar, ini tanda lain tubuh sensitif terhadap kafein, simak cara mengatasinya. 

Kasus ini bisa terjadi jika ada pemicu dari zat tambahan lain, seperti aspirin.

Jadi ketika kafein diminum bersamaan dengan aspirin atau obat-obat lain yang sifatnya kontra, barulah tubuh akan bereaksi dan mengeluarkan histamin.

Dalam data yang ada, kasus alergi terhadap kafein murni hanya pernah sekali terjadi di Spanyol, beberapa tahun lalu.

Dr Ross Perry, direktur Cosmedics Clinic, mengatakan bahwa semua orang akan mengalami efek kafein, kurang lebih 20 menit selepas minum kopi.

"Sebagian merasa lebih fokus, semangat dan terjaga, namun sebagian lagi justru merasa gelisah dan berdebar-debar," ujar Perry.

Jadi, jika mengalami efek negatif tak lama selepas menenggak kopi, kemungkinan besar tubuh memang sensitif terhadap kafein.

Tanda-tanda tubuh sensitif terhadap kafein

Selain rasa gelisah dan jantung berdebar-debar, ada gejala lain yang menjadi tanda bahwa tubuh sensitif terhadap kafein.

Baca juga: Waspada! Ternyata 2 Bahaya Ini Mengintai Tubuh Jika Minum Kopi saat Puasa Ramadhan

Gejala dari tubuh yang sensitif pada kafein beragam, dan ringan hingga berat.

Dilansir dari Livescience, berikut beberapa gejala yang menunjukkan tubuh sensitif terhadap kafein.

- Sakit kepala
- Kecemasan
- Insomnia
- Jantung berdebar-debar
- Gelisah
- Gemetar
- Emosional
- Sering buang air kecil

Perlu diketahui, gejala sensitif terhadap kafein bisa didasari banyak hal, mulai dari kehamilan, genetika, usia, juga efek pengonsumsian obat.

Tubuh yang sensitif pada kafein sejauh ini tidak membahayakan, namun bisa sangat mengganggu dan merepotkan tubuh.

Karena tubuh akan mengalami gejala tersebut dalam hitungan beberapa menit hingga jam, tergantung kecepatan organ hati memetabolisme kafein dari dalam tubuh.

“Seringkali gejala dialami karena metabolisme kafein lebih lambat dari biasanya, menyebabkan kafein tetap berada di sistem lebih lama,"

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved