Tak Cuma Keluarga, Mahfud MD Juga Rasakan Kejanggalan Pada Kasus Kematian Brigadir J
Keluarga merasa janggal terkait kasus yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Samuel menilai, tak mungkin anaknya yang seorang sniper jitu gagal melepaskan tembakan kepada Bharada E.
"Anak saya pintar. Untuk itu, dia ditarik ke Mabes Polri. Tak mungkin dari 7 tembakan, tak satupun mengenai tubuh Brada E," kata Samuel.
Karenanya keluarga Brigadir J memohon agar tak ada tyang ditutupi di balik kematian putranya.
Ia juga mendesak agar pihak kepolisian mengembalikan tiga ponsel Brigadir J.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," kata dia.
Polisi menyebut seluruh ponsel Brigadir J menghilang.
Selain itu, Bibi Brigadir J, Rohani juga meragukan klaim yang menyebut keponakannya sempat melakukan pelecehan seksual.
Apalagi Brigadir J adalah sosok yang sangat dipercaya oleh Irjen Sambo.
"Mustahil itu (melakukan pelecehan). Yosua (Brigadir J) itu baik dan sangat menghormati atasannya," tutur Rohani.
"Semua urusan dipercayakan sama dia (Brigadir J). Dia juga dipercaya urus keuangan di rumah dinas," tandasnya.
Kejanggalan lain adalah pihak keluarga sempat dilarang membuka peti jenazah tanpa disebutkan alasannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Mahfud MD Juga Rasakan Kejanggalan pada Kematian Brigadir J, Berikut Sejumlah Keanehan yang Diduga Ditutupi Polisi