Kisah Firman, Co-Founder Startup Asal Aceh Raih Omzet Miliaran, Dulu Hampir Tewas Diterjang Tsunami
Firmansyah Asnawi, Co-Founder & COO PT Amanah Karya Indonesia dan PT Bisatopup Teknologi Indonesia. Pernah diterjang tsunami, kini omzet miliaran.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Kisah kelam dan bangkit dari keterpurukan yang dialami salah seorang co-founder perusahaan rintisan (startup) asal Banda Aceh satu ini layak disebut menginspirasi.
Pria yang kini punya perusahaan dengan omzet miliaran per bulan di Jakarta itu pernah mengalami cerita pahit dan memilukan pada Desember 2004 lalu.
Ia harus kehilangan orang tua dan keluarga tersayangnya dalam musibah terjangan ganas ombak tsunami yang meluluhlantakkan Aceh jelang dua dekade silam.
Bagaimana kisahnya?
Adalah Firmansyah Asnawi (33), pria asal Banda Aceh yang kini jadi Co-Founder sekaligus COO PT Amanah Karya Indonesia dan PT Bisatopup Teknologi Indonesia.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang teknologi informasi atau IT dengan omzet yang terbilang tak sedikit, yakni Rp 20 miliar per bulan.
Perusahaan PT Amanah Karya Indonesia yang selanjutnya disebut Amanah Corp, bergerak di bidang software house atau pengembangan aplikasi.
Salah satu produk sekaligus anak usahanya yakni Bisatopup, sebuah aplikasi dengan sejumlah fitur pembayaran.
Fitur pembayaran melalui Bisatopup seperti pulsa, tagihan listrik, air hingga internet rumahan dan sebagainya.
Firman tak sendiri, ia bersama seorang temannya lainnya yakni Muammar Khadafi sebagai Founder sekaligus CEO Amanah Corp.
Keduanya mendirikan perusahaan tersebut dari yang hanya bermodalkan Rp 5 juta dengan menyewa tempat seukuran 3x6 dan meja kecil serta peralatan seadanya.
Namun kini perusahaan yang dirintis keduanya sudah beromzet miliaran rupiah per bulan.
Kisah Firman saat Diterjang Tsunami
Tahun 2004 lalu, Firman masih seorang remaja biasa yang menetap di Banda Aceh dan duduk di kelas 1 SMA.
Tepatnya pada 26 Desember, cerita pahit harus dialaminya terombang-ambing dibawa gelombang tsunami sejauh 3 Km dari Gampong Deah Baro sampai ke Punge dekat kapal PLTD Apung bersemayam.