Haji 2022

Umrah Lagi, Lagi dan Lagi

SELESAI melaksanakan ibadah haji bukan berarti selesai sudah rangkaian aktivitas ibadah jamaah haji

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
MIZAJ ISKANDAR, Kontributor Serambi Indonesia Melaporkan dari Mekkah Al-Mukarramah 

SELESAI melaksanakan ibadah haji bukan berarti selesai sudah rangkaian aktivitas ibadah jamaah haji.

Justeru jamaah haji saat ini sangat bersemangat untuk mengerjakan ibadah umrah.

Sebagai ‘haji kecil’, pelaksanaan umrah sangat terikat dengan area sekitar Mesjidil Haram.

Terutama tiga tempat: mathaf (tempat thawaf), maqam Ibrahim dan mas'a (jalur antara Shafa dan Marwah).

Itulah mengapa jamaah haji mengejar umrah menjelang kembali ke Tanah Air.

Shalat, puasa atau amal shaleh lain bisa kita kerjakan di Tanah Air, “tapi mau thawaf dimana kalau sudah tiba di Aceh?” canda seorang jamaah asal Sigli.

Berbagai niat dipasang dalam melaksanakan umrah.

Ada yang mengerjakan umrah badal (ganti), umrah hajat, umrah kaoy (nazar) dan lain sebagainya.

Doa dan harapan selalu bergema di sekeliling Ka'bah.

Dalam tarikh diterangkan bahwa Nabi Muhammad seumur hidupnya melaksanakan haji hanya sekali (haji wada') dan umrah sebanyak empat kali.

Baca juga: Klinik Medis Keliling Temani Jamaah Haji Bepergian dari Mekkah ke Madinah, Sakit Langsung Dievakuasi

Baca juga: Souvenir Laris Manis di Mekkah, Jelang Jamaah Haji Bersiap Pulang ke Negara Masing-Masing

Tiga kali beliau berumrah di bulan Zulqa'dah, yaitu umrah di tahun Hudaibiyah (6 H), tahun berikutnya (7 H) dan umrah dari Ji'ranah setelah perang Hunain (8 H).

Terakhir, umrah yang Beliau kerjakan bersamaan dengan pelaksanaan haji wada'.

Para ulama berbeda pendapat dalam memahami aktivitas umrahnya Nabi.

Sebagian ulama tidak membenarkan umrah berulang-ulang kali setelah haji.

Alasannya Nabi dalam haji wada' hanya mengerjakan umrah sekali, yaitu umrah wajib yang dikerjakan bersamaan dengan haji ifrad (mengerjakan haji terlebih dahulu, umrah belakangan).

Sementara ulama lain membenarkan umrah dikerjakan berulang-ulang kali.

Dengan tiga alasan.

Pertama, meski Nabi tidak mengerjakan umrah berulang kali, tapi Nabi juga tidak pernah melarangnya.

Kedua, Nabi sendiri mengerjakan umrah berulang kal, meskipun tidak dikerjakan dalam satu waktu.

Ketiga, banyak sahabat, seperti Abdullah bin Umar mengerjakan umrah berulang kali baik dalam waktu bersamaan ataupun dalam waktu yang terpisah-pisah.

Bagi sebagian besar jamaah haji Indonesia, umrah merupakan ibadah langka.

Boleh jadi kesempatan berhaji kali ini sekaligus menjadi kesempatan terakhir mereka mengerjakan haji dan umrah.

Motivasi inilah yang menggerakkan jamaah haji untuk terus melakukan umrah lagi, lagi dan lagi.

Baca juga: Arab Saudi Luncurkan Inisiatif Ucapan Selamat Tinggal ke Jamaah Haji di Bandara Jeddah

Baca juga: Jangan Bawa Air Zam-zam Dalam Koper, Imbauan Kadaker Mekkah untuk Jamaah Haji

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved