Internasional

China Terus Bidik Pertambangan di Benua Afrika, Tak Pedulikan Negara Berbahasa Prancis

China tampaknya akan segera mendominasi Benua Hitam, Afrika dalam waktu tidak lama lagi.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Utusan Khusus China untuk Afrika, Xue Bing berbicara dalam konferensi perdamaian di Addis Ababa, Ethiopia pada 20 Juni 2022. 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - China tampaknya akan segera mendominasi Benua Hitam, Afrika dalam waktu tidak lama lagi.

Negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa masih mengabaikan wilayah yang terus dihantam berbagai krisis, mulai dari politik sampai konflik bersenjata,

Zhou Yuyuan, seorang peneliti senior di Pusat Studi Asia Barat dan Afrika di Institut Shanghai mengatakan peran khusus perwakilan khusus dalam urusan Afrika sebagai mediasi politik.

"Saya pikir, salah satu misi pentingnya mengeksplorasi kontribusi China dalam memecahkan masalah di Afrika," katanya.

"Hubungan antara negara-negara di wilayah Great Lakes tidak dalam situasi yang baik, terutama hubungan antara Kongo dan Rwanda yang tegang," jelasnya.

Rwanda dan Kongo saling menuduh menembakkan roket melintasi perbatasan bersama mereka.

Baca juga: Hong Kong Penjarakan Seorang Nenek Tua, Ikut Protes China

Pihak berwenang Kongo juga menuduh Rwanda mengerahkan tentara yang menyamar di wilayah mereka.

"Jadi, memilih Wilayah Danau Besar masuk akal," kata Zhou.

"Mungkin alasan terpenting berbahasa Prancis dan ini berarti kunjungan resmi ke negara-negara berbahasa Prancis, sebagian besar akan bergantung padanya," jelasnya,

Dia memberi tanggapan atas kunjungan perwakilan khusus pemerintah China untuk Afrika, Xu Jinghu ke sejumlah negara Afrika, seperti dilansir the South China Morning Post, Minggu (17/7/2022).

Sedangkan Tim Zajontz, seorang peneliti di Pusat Politik Internasional dan Perbandingan di Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan, mengatakan kunjungan Xu di Kinshasa sebagai tanda niat baik.

Khususnya, untuk menyelesaikan perselisihan yang berlarut-larut antara perusahaan pertambangan China dan pemerintah Kongo.

Baca juga: China Dikabarkan Akan Bangun Pangkalan Militer Baru, Lokasinya Dekat RI, Australia Waspada Penuh

Dia mengatakan yang paling jelas, frekuensi pejabat tinggi China mengunjungi negara-negara kepulauan Afrika di Samudra Hindia selama beberapa tahun terakhir.

"Mauritius, Seychelles bahkan Madagaskar memainkan peran kecil bagi China secara ekonomi," kata Zajontz.

"Namun, mereka memiliki kepentingan geostrategis sentral bagi upaya China untuk mengkonsolidasikan kehadirannya di Samudera Hindia sebagai bagian dari Jalur Sutra Maritim," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved