Haji 2022
Jeda Singkat Azan dan Iqamah di Masjidil Haram
Bagi siapa pun yang pernah mengerjakan shalat di Masjidil Haram sebelum pandemi pasti tahu betul jeda antara azan dan iqamah di Masjidil Haram
Maklum, di Arab Saudi beberapa menit sebelum azan, semua pusat perbelanjaan wajib ditutup, dan baru buka kembali setelah azan.
Jika jeda azan dan iqamah sampai 30 menit, tentu semakin mengurangi waktu pedagang mengais riyal.
Nabi sendiri tidak pernah mengatur dengan tegas mengenai jeda waktu antara azan dan iqamah.
Dalam riwayat Ahmad, Nabi hanya menganjurkan Bilal bin Rabah, muazzin Nabi, untuk memberikan jeda antara azan dan iqamah sekedar memberi kesempatan orang yang sedang makan bisa menghela nafas dan yang berhadas untuk berwudhuk.
Penjelasan yang lebih tegas mengenai jeda azan dan iqamah dapat ditemukan dalam kitab-kitab fiqih.
Imam Al-Kasani dalam kitabnya Bada'i As-Sana'i menjelaskan ragam pendapat ulama dalam masalah ini.
Sebagian ulama menganjurkan memberi jeda waktu antara azan dan iqamah sekedar selesai mengerjakan dua rakaat shalat rawatib qabliyah.
Ada juga yang mengusulkan dengan takaran bacaan 20 ayat Al-Qur'an.
Yang lain, menganjurkan minimal kadar bacaan 10 ayat Al-Qur'an.
Wallahu a'lam bil haqiqah wa shawab. (*)
Baca juga: Jamaah Haji Melakukan Tawaf Perpisahan di Masjidil Haram, Robot Pintar Antarkan Al-Quran
Baca juga: Kiswah Kabah Akan Diserahkan ke Masjidil Haram Untuk DIganti Baru pada 10 Dzulhijjah