Pengakuan Korban soal Motivator Julianto Eka, Kecup Pipi di Hotel hingga Rudapaksa 15 Kali
Korban asusila diduga dirudapaksa Julianto Eka Putra alias JE terus bermunculan ke publik, ada yang cuma dikecup di pipi hingga dirudapaksa 15 kali.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Korban asusila yang diduga dirudapaksa oleh Julianto Eka Putra alias JE terus bermunculan ke publik.
Julianto Eka Putra yang selanjutnya disebut JE, diketahui sebagai seorang motivator sekaligus pendiri sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI)
Namun dalam kurun waktu setahun terakhir, ia tersandung kasus dugaan rupaksa yang dilaporkan para tim dan juga alumnus sekolah SPI.
Bahkan ada salah seorang korban yang mengaku kalau JE sudah melancarkan aksi terhadap korbannya sejak 2009 silam.
Seperti apa ceritanya? Berikut ungkapan korban.
Salah seorang korban JE yang juga alumnus SPI angkatan kedua tahun 2008 bercerita betapa bejatnya kelakuan pelaku.
"Aku keep (simpan) sendiri, tidak cerita juga ke orang tua sama sekali," ungkap salah seorang korban dikutip Serambinews.com dari tayangan YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Senin (18/7/2022).
Ia mengaku sudah dirudapaksa oleh JE total sebanyak 15 kali dalam kurun waktu 2009-2018.
Hingga satu titik di mana korban tak tahan dan akhirnya memberanikan diri melapor kepada pihak kepolisian agar diberi hukuman yang seadil-adilnya untuk JE.
Berbagai jalan terjal ditempuh para korban dengan satu niat, jangan ada lagi korban berikutnya.
Terutama adik-adik kelas mereka yang sedang sekolah di sana.
Diakuinya, para korban mulai mengungkap satu sama lain bahwa pernah dilecehkan JE, saat sebuah rekaman CCTV beredar di internal.
Rekaman tersebut mengungkapkan bagaimana JE membawa salah seorang timnya masuk ke dalam kamar hotel, kemudian diduga melancarkan aksi dan memuaskan hasratnya.
"Sampai saat ini saya tidak pernah melakukan dengan orang lain kecuali sama dia," ungkapnya.
Tak Hanya Satu Korban
Korban lainnya yang mengaku pernah menjadi bagian divisi marketing JE, juga bercerita bagaimana pelecehan yang dialaminya saat bekerja di sana.
Ia bercerita saat 2017 lalu korban berada di Citraland Surabaya, tepatnya di kediaman JE.
Saat itu sedang menjalankan tugas marketing bersama seorang kakak kelasnya ke sekolah-sekolah yang ada di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo setiap Senin-Jumat.
Sementara pada Sabtu-Minggu harusnya balik lagi ke Kota Batu.
Korban harusnya saat itu pulang pada Jumat, namun dicegat oleh JE dengan alasan ingin mengembangkan diri mereka.
"Koko pengen mengembangkan kamu, jadi kamu di sini dulu ya," ucap korban menirukan JE.
Baca juga: Orangtuanya Pisah Ranjang, Anak Broken Home di Aceh Besar Dirudapaksa Ayah Kandung
JE meyakinkan dengan menelepon seorang pembina yang bertanggung jawab di sana dan meminta korban tetap stay bersamanya.
Korban dan seorang kakak kelasnya kemudian diajak JE jalan-jalan, menonton bersama, makan ke mall dan sebagainya.
Kemudian saat Magrib tiba, kakak kelasnya dipanggil ke kamar JE.
Setelah beberapa saat kakak kelasnya turun memanggil korban untuk naik ke kamar JE, kemudian diajak ngobrol di balkon dan diberi motivasi terkait dunia marketing.
"Saat itu saya merasa, ini mungkin kasih sayang (yang tertunda) seorang ayah terhadap anak. Kebetulan saya anak yatim," ungkap korban.
Namun hal di luar dugaan terjadi, JE malah memeluk dan mengecup korban sebelum akhirnya salah seorang pembantu naik ke lantai atas dan hampir saja memergoki mereka.
"Nah saat itu saya dipeluk, saya dicium pipi kiri, kanan dan kening. Lama setelah itu, ada pembantunya JE ini masuk. Itu pelukan langsung dihempas kayak gitu," kenangnya.
"Langsung saya ditarik untuk sembunyi di tempat yang agak gelap biar gak ketahuan," ungkapnya lagi.
Baca juga: Paman Rudapaksa Keponakan Selama 6 Tahun, Lakukan Ini Bila Hasratnya Tak Dipenuhi
JE masih agak shock saat itu, kemudian membolehkan korban kembali untuk keluar dari kamarnya sambil berjanji akan ada film selanjutnya yang akan ditonton bersama, atau diajak jalan-jalan.
Kejadian yang sama kembali terjadi saat roadshow ke Semarang.
Para tim dikumpulkan JE di salah satu hotel untuk kemudian diberi motivasi hingga sekitar pukul 12 atau 1 malam.
Setelah selesai, semua dipersilakan keluar tetapi tidak dengan korban ini.
Ia diminta stay di situ dulu oleh JE dan korban pun mengiyakan.
Kemudian korban masuk ke kamar JE yang saat itu posisi pelaku sedang di atas kasur sambil mengenakan singlet dan celana pendek.
Kemudian JE mengajak ngobrol korban. Tatapannya mulai tidak fokus dengan motivasi, tapi benar-benar terasa oleh korban bahwa JE tengah diburu nafsu.
Lalu JE memeluk dan mencium pipi kiri, kanan hingga kening. Dada korban ditempel ke dada JE sampai pelaku pun mendesah.
"Saya cuma bisa merem dan panas dingin. Kok bisa gini," ungkap korban.
Baca juga: Para Korban Rudapaksa Motivator JE Buka Suara, Ada yang Ngaku Sampai Muntah karena tak Tahan
CCTV Tersebar ke Anak-anak SPI
Sebelumnya para korban tidak saling tahu bahwa pernah dilecehkan satu sama lain oleh JE.
Hingga suatu ketika video JE masuk ke kamar hotel dengan teman korban, terlihat dari CCTV.
Kejadian itu di lantai 2 salah satu hotel milik JE.
Kemudian saat keluar dari kamar, teman korban yang diduga mengalami pelecehan terlihat sangat ketakutan, dan JE tampak di CCTV lari terbirit-birit.
Informasi tersebut kemudian menyebar ke anak-anak SPI.
Sangking shock-nya, para korban pun langsung saling bercerita bahwa pernah dilecehkan oleh JE.
Ada yang mengaku dilucuti setengah pakaian, disuruh lepas outfit dan pegang-pegang area sensitif hingga dirudapaksa oleh JE.
"Kemudian semua sudah pada cerita jadi shock-nya dobel-dobel. Kami kayak, ya ampun ini udah banyak banget gitu (korbannya)," ungkap korban.
Rekaman CCTV ini pula yang akhirnya menjadi salah satu bukti untuk diserahkan korban ke pengadilan.
Pengakuannya, saat ini sudah lima korban yang divisum dari total 15 orang yang di-BAP.
Baca juga: Kepala Dusun Diduga Rudapaksa Siswi SMK sampai Lahirkan Bayi, Begini Kasusnya
JE Baru Ditahan Setelah Didesak Komnas PA
Diketahui JE dilaporkan ke Polda Jatim sejak akhir Mei 2021.
Namun ia baru ditetapkan tersangka pada Agustus 2021 atau 57 hari setelah laporan masuk tanpa ditahan.
Kini JE sudah ditahan setelah menjalani 19 kali sidang perkara kasus tersebut.
Penahanan JE usai mendapat desakan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).
Komnas PA, Arist Merdeka Sirait sempat mengungkapkan kekecewaan terhadap penegakan hukum yang mengawal kasus tersebut.
Hal ini dianggap karena membiarkan terdakwa tanpa menahannya yang diduga sebagai pelaku kejahatan asusila.
JE dijemput paksa oleh tim jaksa dari Kejaksaan Negeri Kota Batu dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dari kediamannya di kawasan Citraland.
Kini ia ditahan di Lapas Lowokwaru Malang.
Demikian pengakuan para korban soal dugaan perilaku bejat motivator JE.
Mulai dari kecup pipi korban di hotel hingga rudapaksa 15 kali anak didik alumnus sekolah yang didirikannya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)