Berita Banda Aceh
Disnak Aceh Distribusi 25.100 Dosis Vaksin PMK
Dinas Peternakan (Disnak) Aceh kembali mendistribusikan sebanyak 25.100 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke seluruh kabupaten/kota di Aceh
BANDA ACEH - Dinas Peternakan (Disnak) Aceh kembali mendistribusikan sebanyak 25.100 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Penyaluran vaksin tersebut untuk mencegah penularan PMK yang saat ini sudah meluas ke 20 daerah.
“Hari ini Disnak Aceh kembali mendistribusikan 25.100 dosis vaksin PMK ke seluruh daerah.
Hal ini guna melakukan vaksinasi kedua bagi ternak yang belum divaksin,” kata Kepala Dinas Aceh, Zalsufran, Senin (18/7/2022).
Dikatakan, hasil evaluasi yang dilakukan minggu lalu, masih ada penambahan ternak yang tertular PMK.
Setiap hari juga ada laporan ternak warga yang sembuh.
Hingga 15 Juli 2022 jumlah ternak yang terserang PMK mencapai 37.364 ekor.
Sehari berikutnya, jumlahnya naik menjadi 37.525 ekor.
Sementara jumlah ternak yang sembuh hingga 16 Juli 2022 sebanyak 29.460 ekor.
“Saat ini angka kesembuhan ternak sudah lebih banyak,” terang Zalsufran.
Diungkapkan, ada dua daerah yang populasi ternak yang terserang PMK sudah nol usai divaksinasi.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar juga Minta Dinas Pertanian Bentuk Call Center Penanganan PMK
Baca juga: Disbunnak Pidie Jaya Gencarkan Sosialisasi PMK, Ini Jumlah Persentase Angka Kesembuhan Ternak
Kedua daerah itu adalah Aceh Singkil dan Kota Sabang.
Di Singkil sempat ada 24 ekor ternak terjangkit PMK dan di Sabang 32 ekor.
“Tapi kini di kedua daerah itu sudah bebas dari PMK,” tambahnya.
Untuk memaksimalkan vaksinasi PMK di daerah, Dinas Peternakan Aceh mengimbau dinas kabupaten/kota yang punya vaksinator untuk memaksimalkannya.
Saat ini Aceh memiliki 537 vaksinator, yang terdiri dari 193 orang dan 344 paramedis.
“Dengan tambahan 25.100 dosis vaksin, kegiatan vaksinasi PMK di seluruh daerah bisa lebih maksimal.
Sehingga jumlah sapi yang terjangkit bisa segera sembuh,” ujar Zalsufran.
Dari 19 daerah yang masih berstatus merah, sebut Zalsufran, yang terbanyak ternak masih terjangkit PMK adalah Aceh Besar mencapai 4.289 ekor (dari 6.801 ekor), Kota Lhokseumawe 630 ekor (dari 1.346), Bireuen 503 ekor (dari 3.000), Kota Banda Aceh 29 ekor (dari 90 ekor).
Selain itu ada Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil, Gayo Lues.
Sementara Aceh Tenggara masuk zona kuning.
Sedangkan Simeulue, Aceh Tengah dan Bener Meriah zona hijau.
Bentuk Satuan Tugas
Sementara itu, Pemkab Aceh Besar membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap ternak di daerahnya.
“Mulai hari ini kita sudah membentuk Satgas PMK Aceh Besar, melalui SK (Surat Keputusan) Pj bupati,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Dinas Pertanian Aceh Besar, Firdaus, Senin (18/7/2022).
Dinas Pertanian mencatat populasi sapi di Aceh Besar sebanyak 81.276 ekor dan kerbau sebanyak 6.401 ekor.
Hingga kini, 7.229 ekor ternak yang tersebar di 20 kecamatan terinfeksi PMK.
2.356 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 26 ekor dilaporkan mati.
Menurut Firdaus, kasus wabah PMK terus meningkat di Aceh Besar karena masyarakat yang masih abai dan tidak waspada terhadap penularan wabah PMK yang begitu masif.
“Banyak warga abai, tidak waspada, bahkan mencoba memasukkan hewan gejala PMK ke dalam lingkungan pasar hewan,” katanya.
Bahkan, kata dia, pada pelaksanaan hewan kurban di wilayah Sibreh, Kecamatan Suka Makmur ditemukan 13 ekor hewan kurban yang bergejala PMK.
Data posko PMK Aceh Besar, lanjut dia, kasus PMK terus menunjukkan peningkatan, dan belum menunjukkan melandai, baik yang dilaporkan oleh petugas peternakan maupun masyarakat.
“Sehingga aktivitas pasar hewan kawasan Sibreh untuk sementara ditutup sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, menunggu instruksi selanjutnya,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penanggulangan PMK.
Kemudian juga terus melakukan pengobatan terhadap ternak yang masih terinfeksi PMK.
“Kita sudah lakukan supply antibiotik, anti radang, penurun panas dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta desinfektan kandang,” katanya. (her/antaranews.com)
Baca juga: Babinsa Koramil Darul Ikhsan Dampingi Penyuntikan Ternak untuk Cegah Penularan PMK,
Baca juga: Wabah PMK di Lhokseumawe, Enam Desa Berstatus Zona Merah