Gaura Mancacarita, Pria Asing yang Berperan Atas Masuknya Saman dalam Daftar Warisan Budaya UNESCO

Gaura Mancacarita, mengatakan, Tari Saman diusulkan untuk mengimbangi usulan-usulan sebelumnya yang didominasi dari Pulau Jawa.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Serambi Indonesia
Gaura Mancacarita (tengah) foto bersama dengan sejumlah tokoh Aceh. 

Gaura Mancacarita, mengatakan, Tari Saman diusulkan untuk mengimbangi usulan-usulan sebelumnya yang didominasi dari Pulau Jawa.

SERAMBINEWS.COM - Hampir semua orang terutama di Indonesia pasti mengenal dan mengetahui Tari Saman.

Salah satu tarian tradisional dari Gayo, Provinsi Aceh ini memang cukup populer.

Tak hanya di daerah Aceh dan di Indonesia, kepopuleran tarian ini juga menyebar hingga seantero dunia.

Oleh sebab itu, wajar jika Tari Saman masuk dalam salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB atau UNESCO.

Lantas apa alasan Tari Saman diusulkan untuk menjadi bagian dari daftar warisan budaya yang diakui UNESCO?

Bagaimana pula sejarah tari tradisional asal Gayo Lues ini mendapat pengakuan dari UNESCO?

Tari Saman (atas) dan tari Ratoh Jaroe (bawah).
Tari Saman (atas) dan tari Ratoh Jaroe (bawah). (SERAMBIWIKI/HENDRI ABIK/Instagram dgam_king)

Baca juga: Begini Sejarah Masuknya Saman dalam Daftar Warisan Unesco, Agar tidak Semua dari Jawa

Agar tak semua dari Jawa

Gaura Mancacarita, salah seorang yang ikut berperan dalam masuknya Tari Saman dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh Unesco mengatakan, Tari Saman diusulkan untuk mengimbangi usulan-usulan sebelumnya yang didominasi dari Pulau Jawa.

"Selama ini kan yang diajukan ke Unesco, batik, wayang, keris, itu kan Jawa semua," ujar Gaura di Jakarta, Senin (18/7/2022), seperti dikutip dari Serambinews.com.

"Lalu kita gagas bagaimana kalau dari luar Jawa. Maka ketemulah dengan Saman,” sambungnya.

Pria asal Australia itu mengatakan, bahwa daerah Aceh sebagaimana diketahui merupakan daerah yang istimewa.

Begitupula dengan Gayo Lues, daerah asal dari tarian tradisional Saman.

Maka dari itu, dirinya kala itu setuju untuk menggagas Tari Saman agar masuk dalam daftar warisan budaya yang diakui UNESCO.

Hingga tahun 2021, Indonesia telah memiliki 12 warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO.

Baca juga: 10 Tahun jadi Warisan Dunia, Teuku Riefky Ajak Generasi Muda Terus Jaga dan Lestarikan Tari Saman

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved