Didong Jalu akan Meriahkan Pentas Budaya Gayo, Kesenian Gayo Ini Sudah Tampil di Jakarta Sejak 1961
Puisi-puisi didong didendangkan dengan iringan tepuk tangan atau tepukan kanvas kecil seukuran telapak tangan oleh para pendukung didong dalam satu pe
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Puisi-puisi didong didendangkan dengan iringan tepuk tangan atau tepukan kanvas kecil seukuran telapak tangan oleh para pendukung didong dalam satu pentas pertunjukan.
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Didong merupakan jenis kesenian Gayo yang paling populer dan akrab dalam masyarakat Gayo.
Kesenian didong memadukan seni sastra (puisi), seni vokal, dan seni tari.
Puisi-puisi didong didendangkan dengan iringan tepuk tangan atau tepukan kanvas kecil seukuran telapak tangan oleh para pendukung didong dalam satu pentas pertunjukan.
Didong Jalu atau didong tanding adalah pertunjukan didong berlangsung satu malam suntuk, melibatkan dua klop atau grup didong. Masing-masing klop terdiri atas 25-30 orang.
Musara Gayo Jabodetabek bekerja sama dengan Pemkab Aceh Tengah dan Perpustakaan Nasional atau Perpusnas menggelar pertunjukan Didong Jalu pada 23 Juli 2022 dalam Pentas Budaya Gayo di Perpusnas RI Jakarta.
Baca juga: Grup Didong Teruna Jaya dan Pegasing Jaya dari Aceh Tengah Siap Bertarung
Pertunjukan Didong itu antara grup Teruna Jaya vs Kemara Bujang.
Berbeda dengan pertunjukan Didong Jalu umumnya yang berlangsung semalam suntuk, kali ini justru diselenggarakan siang hari.
Pasalnya berhubung adanya pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Lantas sejak kapan pertunjukan Didong Jalu digelar di Jakarta? Berikut catatannya.
Di Jakarta, pertunjukan Didong Jalu, pertama kali diselenggarakan pada tanggal 3-4 April 1961 di Gedung Pemuda Jakarta.
Yang bertanding antara grup didong Bujang Renggali dan grup Renah Rembune.
Baca juga: VIDEO Peringati HUT Aceh Tengah, Lomba Tari Kreasi dan Didong Meriahkan Himpersya Fair 2022
Even ini ketika itu diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Gayo Alas atau LKGA.
Bujang Renggali terdiri atas mahasiswa dan pemuda Gayo yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta.