Didong Jalu akan Meriahkan Pentas Budaya Gayo, Kesenian Gayo Ini Sudah Tampil di Jakarta Sejak 1961
Puisi-puisi didong didendangkan dengan iringan tepuk tangan atau tepukan kanvas kecil seukuran telapak tangan oleh para pendukung didong dalam satu pe
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Mereka, yakni Sukarna Bantacut, Mursaluddin, Ali Asirasir, Syamsuddin, M Ali, Abd Rahman Saat, Daud Ali, Saleh Hasan, Dawam Karim.
Sedangkan Grup Renah Rembune adalah pemuda dan mahasiswa Gayo yang bermukim di Jakarta.
Mereka terdiri atas M Junus Melalatoa, Hanafiah, Ali Husin, Abdul Wahab Rahmatsyah, Djalaluddin, Abdul Muin, Abbas Ismail Djahra, Semaun, dan Abdul Kadir.
Baca juga: Melihat Antusiasme Warga di Arena Didong Sesuk Gayo Lues, Perdana Digelar di Tengah Pandemi Covid-19
Pertunjukan didong dan seni Gayo lainnya pertama kali disiarkan TVRI pada 9 Maret 1970.
Selanjutnya pertunjukan Didong Jalu diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 27 Maret 1970.
Inilah pertunjukan didong pertama yang penyairnya (ceh) didatangkan langsung dari Gayo.
Sejak itu, pertunjukan Didong Jalu diselenggarakan hampir tiap tahun dan berlangsung sampai sekarang.
Pada 21 Oktober 1978, Didong Jalu antara Timang Rasa dengan Pesisir Laut di Gelanggang Remaja Jakarta Timur.
Kemudian 17 Mei Tahun 2000, bertanding grup Kabinet Bebesen vs Kuala Laut di Pasar Seni Ancol, Jakarta.
Selanjutnya, 7 Juni 2008, grup Kabupaten Bener Meriah bertanding dengan grup Aceh Tengah di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah.
Tahun berikutnya, 17 Oktober 2009, Bener Meriah vs Aceh Tengah di Galeri Nasional Jakarta dan lain-lain.
Tahun 2011 terjadi dua kali pertunjukan Didong Jalu, yakni pada 29 Januari 2011 antara grup Kemara Bujang dengan Laut Tawar Jaya di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah.
Sekali lagi pada 16 Oktober 2011 antara grup Lakiki dengan Kuala Laut di Museum Prajurit Taman Mini Indonesia Indah. (*)