Gagal Disantet dan Diracun, Kopda M Perintahkan Tembak Istri Sah, Diupah 120 Juta, Ajak Pacar Kawin
Fakta baru terungkap ternyata Kopda Muslimin atau Kopda M sudah lama merencanakan untuk menghabisi istri sah.
SERAMBINEWS.COM - Fakta baru terungkap ternyata Kopda Muslimin atau Kopda M sudah lama merencanakan untuk menghabisi istri sah.
Bahkan Kopda M sempat merencanakan menyantet hingga meracuni istri sah, tapi rencana itu gagal.
Motifnya karena Kopda Muslimin punya pacar lagi.
Kopda M mengajak wanita selingkuhannya untuk kawin lari, namun dia menolak.
Kopda M akhirnya menyewa eksekutor dengan upah RP120 juta untuk menembak istri sah.
Kasus penembakan istri TNI di Semarang, korban ternyata sudah berulangkali ingin dibunuh oleh suaminya sendiri, Kopda Muslimin atau Kopda M.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan anggota TNI Kopda Muslimin telah memerintahkan eksekutor untuk meracuni, mencuri, hingga menyantet sang istri, satu bulan sebelum penembakan.
“Jadi sebelumnya itu satu bulan yang lalu, (berdasarkan) keterangan, ini baru keterangan ya belum kita crosscheck, dia sudah memerintahkan eksekutor untuk meracun istrinya. Yang kedua mencuri. Jadi pura-pura mencuri, yang jelas targetnya istrinya itu mati. Kemudian yang ketiga dia menggunakan santet,” kata Luthfi dalam konferensi pers, Senin (25/7/2022).
Ahmad Luthfi mengungkapkan, Kopda Muslimin juga sudah menyiapkan senjata sejak merencanakan pembunuhan sang istri.
Menurutnya, Kapolda, pelaku juga sampai menggelar rapat pematangan strategi bersama tim eksekutor dan pengawas.
“Itu bagian daripada proses pada saat janji hari pelaksanaan eksekusi,” ujarnya.
Baca juga: FAKTA Penembak Istri TNI Diupah Rp120 Juta, Beli Senjata 3 Juta, Suami Otak Pelaku Punya Cewek Lain
Perintah lewat telepon
Para pelaku penembakan istri prajurit TNI di Semarang mengaku mendapatkan instruksi dari Kopral Dua (Kopda) Muslimin.
Saat di lokasi kejadian para pelaku mendapatkan instruksi dari Kopda Muslimin yang saat itu ada di dalam rumah.
Seperti diketahui Kopda Muslimin merupakan suami korban penembakan yang berinisial R.