Berita Internasional
Mitos Perkawinan Berujung Maut, Pengantin Pria Meregang Nyawa Dibalbal Teman dan Tamu Undangan
Pernikahan pasangan pengantin ini berubah menjadi pemakaman gegara ulah teman-temannya.
Pernikahan pasangan pengantin ini berubah menjadi pemakaman gegara ulah teman-temannya.
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Proses pernikahan yang seharus berlangsung sakral, justru berubah menjadi malapetaka.
Betapa tidak, akibat mengikuti mitos pernikahan, pengantin pria harus meregang nyawa di lokasi perkawinan.
Hal itu terjadi distrik Thahn Tu, Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, Tiongkok.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn, Senin (25/7/2022), pernikahan pasangan pengantin ini berubah menjadi pemakaman gegara ulah teman-temannya.
Pada 6 Februari 2013, pernikahan pengantin pria bernama Li Ruijia digelar di distrik Thahn Tu.
Hari itu Li Ruijia tersenyum mengenakan jas dan berdandan rapi guna menyambut pengantin perempuannya, Wang Hui.
Baca juga: Dinas Perhubungan dan Personel Reskrim Polresta Banda Aceh Jaring 10 Juru Parkir
Baca juga: Tim Divisi Humas Mabes Polri Paparkan Misi Utama Kontra Radikal di Aceh Besar
Petasan dinyalakan saat ia melangkah ke rumah Wang Hui untuk merayakan pernikahan mereka.
Tapi sekelompok teman-teman Li Ruijia mulai menyerocos soal lelucon mencium pengantin wanita.
Dalam perjalanan itu, Li Ruijia harus melakukan berbagai adat seperti memberi uang ke tamu undangan.
Tak sampai di situ, Li Ruijia juga menerima pukulan dari tamu undangan dengan dalih mitos dan kepercayaan.
Ada mitos yang menyebut bahwa semakin banyak pengantin dipukul di hari pernikahan maka akan semakin beruntung dia.
Selain itu, Li Ruijia juga dipaksa menggendong Wang Hui yang memiliki berat badan 50 kilogram.
Baca juga: Media Vietnam Soroti Rencana PSSI Keluar dari AFF, Sebut Sebuah Kerugian bagi Timnas karena Hal Ini
Baca juga: Legitnya Durian Lhoong Aceh Besar, Menunggu Durian Jatuh Sambil Berpetualang di Perbukitan Nan Sejuk
Awalnya keduanya kebingungan dengan hal ini, tapi demi menyenangkan keluarga dan tamu undangan keduanya pun melakukannya.
Sayangnya aksi Li Ruijia dianggap kurang totalitas, ia pun dipaksa mencium Wang Hui dengan brutal.