Berita Banda Aceh
Soal Temuan Cadangan Migas, Fraksi PPP DPR RI Minta Kementerian ESDM & SKK Migas Segera Lakukan Ini
Menurut Anwar, sebelumnya ESDM mengasumsikan cadangan minyak hanya bisa sampai 9,5 tahun atau 4,17 miliar barel
Penulis: Jamaluddin | Editor: Nur Nihayati
Menurut Anwar, sebelumnya ESDM mengasumsikan cadangan minyak hanya bisa sampai 9,5 tahun atau 4,17 miliar barel
Laporan Jamaluddin I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PPP, Anwar Idris, mengapresiasi kinerja jajaran SKK Migas dan Primier Oil yang sudah berhasil menemukan 'harta karun' cadangan minyak bumi dan gas (migas) di Blok Andaman II 150 Kmb lepas pantai Aceh yang berdasarkan pengujian menyalurkan gas 27 kaki kubik dan 1884 barel kondensat per hari.
"Penemuan ini merupakan kabar baik dan menggembirakan, kita harap penemuan tersebut akan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar BSCFD," jelas Legislator PPP asal Aceh ini kepada Serambinews.com, Senin (25/7/2022).
Menurut Anwar, sebelumnya ESDM mengasumsikan cadangan minyak hanya bisa sampai 9,5 tahun atau 4,17 miliar barel dan cadangan 2,44 miliar barel per tahun 2020, dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru ke depannya.
Baca juga: Turki Bertekad Lindungi Wilayahnya di Mediterania Timur, Tempat Cadangan Migas Terbesar Tersimpan
"Kami juga berharap ESDM dan SKK Migas bergerak cepat melakukan kajian penelitian menindaklanjuti temuan ini. Kemudian setidaknya harus ada target 3 sampai 4 tahun ke depan sudah bisa berproduksi," pinta dia.
Selanjutnya, kata Anwar, apa yang dilakukan oleh Premier Oil membuktikan bahwa Indonesia masih merupakan target utama dalam eksplorasi migas.
Menurutnya, tak hanya Blok Andaman I, II, dan III, yang potensinya mencapai 6 triliun kubik, tapi potensi migas yang menjanjikan di Aceh juga diharapkan dari blok offshore North West Aceh (Meulaboh) dan blok offshore Singkil.
"Pemerintah Pusat khususnya, Kementerian ESDM dan SKK Migas harus lebih kerja keras dan serius mengkaji ini, termasuk membuat regulasi yg menarik investor dan menguntungkan bangsa dan rakyat Indonesia," pungkas Anwar Idris. (*)
Baca juga: Aceh Sambut Baik Temuan Cadangan Migas
Baca juga: BPMA dan Repsol Andaman Lakukan Pemboran Laut Untuk Cari Cadangan Migas Baru