Salam
Semoga Covid tidak Lagi Ganggu Haji dan Umrah
Kerajaan Arab Saudi mengungkap perkembangan terbaru kasus virus Corona pada Sabtu (23/7/2022) malam
Kerajaan Arab Saudi mengungkap perkembangan terbaru kasus virus Corona pada Sabtu (23/7/2022) malam.
Dalam 24 jam terakhir ditemukan 338 kasus baru virus Corona.
Dari jumlah itu, satu orang meninggal dan 142 orang berada dalam kondisi kritis di beberapa rumah sakit.
Beberapa orang yang terinfeksi Corona itu adalah jamaah haji dari luar Arab.
Data yang diungkap di tengah masa kepulangan jamaah haji tentu mengkhawatirkan banyak negara, termasuk Indonesia.
Namun, menurut data itu, dua kota suci, Mekkah dan Madina, tempat jamaah haji beribadah termasuk daerah yang tidak terlalu mengkhawatirkan.
Catatan Kemenkes Arab Saudi, dari 338 kasus yang ditemukan terakhir, 89 tercatat di Riyadh (ibu kota Kerajaan Arab Saudi, 66 di Jeddah, 30 di Dammam, dan 20 di Mekkah.
Sedangkan di Madinah tidak dilaporkan, tapi dipastikan kurang daro 20 orang.
Karena perkembangan seperti itu, para jamaah Indonesia, khususnya Aceh yang menurt jadwal mulai pulang hari ini, tentu harus ada antisipasi, terutama yang pulang melalui Jeddah, kota bebas yang sedang terjangkit banyak kasus Corona.
Karenanya pula, kita sangat mendukung kebijakan skrining jamaah haji guna mengantisipasi penularan Covid-19.
Baca juga: Arab Saudi Umumkan 376 Kasus Baru Covid-19 dan 6.914 Kasus Masih Aktif
Baca juga: Pasien Pertama Covid-19 di Lhokseumawe Terpapar 15 Maret 2020, Kasus Positif Hingga 2021 Capai 1.692
Pekan lalu, Kementerian Kesehatan menyatakan mewajibkan seluruh jamaah haji yang tiba di tanah air untuk menjalani tes swab antigen setiba di bandara.
Perubahan kebijakan tersebut menyusul berkembangnya kasus Covid di Arab Saudi dan sebagian di antaranya korbannya adalah jamaah haji, termasuk jamaah asal Indonesia.
Dari tes yang dilakukan dalam empat hari kepulangan jamaah haji, ditemukan 14 kasus positif Covid-19.
Sebanyak 13 orang di embarkasi Surabaya dan satu orang di Solo.
Otoritas Saudi sebelumnya menerapkan pembatasan ketat pada ritual keagamaan ini.
Tujuannya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bagi semua jamaah dari virus Corona.
Dan, pelaksanaan ibadah haji tahun ini merupakan yang pertama sejak dihentikan bagi jamaah luar Arab selama dua musim haji karena pandemi.
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini juga hanya dibatasi 50 persen dari jumlah normal.
Sebelum pandemi, jumlah jamaah yang melaksanakan ibadah haji setia musimnya mencapai 2 juta orang dari seluruh dunia.
Sedangkan tahun ini hanya diberi kesempatan kepada satu juta orang dengan persyaratan yang sangat ketat.
Antara lain, usia tidak boleh lebih 65 tahun, belum pernah berhaji, sudah menerima vaksin Covid dengan dosis yang lengkap.
Musim haji tahun ini, bagi Pemerintah Arab Saudi adalah “ujian” guna memastikan keselamatan masyarakat, khususnya jamaah haji, yang beribadah di tengah berlanjutnya Covid-19.
“Kami tahu bahwa ada banyak persyaratan untuk melakukan haji tahun ini, tetapi keselamatan jemaah haji dan kepulangan mereka yang aman ke negara mereka tetap menjadi prioritas kami,” kata Menteri Haji dan Umrah Dr Tawfiq Al-Rabiah.
Bagi kita kaum muslim, selain berdoa agar virus Corona segera berlalu, mematuhi segala aturan terkait pencegahan penularan virus itu adalah hal yang harus ecara disiplin kita patuhi.
Sebab, keinginan kita adalah pelaksanaan haji tahun ini sukses sehingga tahun depan Pemerintah Arab Saudi memberi kesempatan lebih banyak lagi jamaah untuk beribadah haji juga umrah.
Kepada jamaah haji yang masih berada di Mekkah dan Madinah kita doakan tetap sehat, lancar beribadah, dan patuhi protokol kesehatan agar tak tertular Covid-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 Sudah 5 Bulan Nihil, Nagan Raya Masih Gencarkan Vaksin Booster
Baca juga: Kementerian Kesehatan Tutup Sementara dan Denda Fasilitas Kesehatan, Langgar Aturan Covid-19